Supaya tragedi kematian massal KPPS tak berulang di Pemilu 2024

Pada Pemilu 2019, ratusan petugas KPPS meninggal karena sakit dan kelelahan usai bertugas.

Ilustrasi anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). /Foto Antara

Penyelenggaraan bimbingan teknis (bimtek) untuk anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di berbagai daerah menuai persoalan. Sejumlah anggota KPPS mengeluhkan penyediaan konsumsi tidak layak dari panitia bimtek dan tidak adanya uang transportasi untuk petugas KPPS saat menjalani bimtek. 

Di Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, misalnya. Sebanyak 40 petugas KPPS mengalami keracunan usai menyantap nasi kotak dan kudapan yang disediakan panitia bimtek saat bimtek di balai desa, Sabtu (27/1) lalu. Sebagian petugas KPPS bahkan harus dirawat inap karena terus-menerus mual dan muntah-muntah. 

Kapolsek Wanareja, Jarkoni membenarkan peristiwa kerancunan massal anggota KPPS tersebut. "Awalnya, makanan enggak ada masalah, ternyata hari Sabtu ada makanan yang enggak tahu asalnya dari mana. Ini (penyebab) keracunan," kata Jarkoni kepada wartawan, Selasa (30/1). 

Persoalan kudapan sebelumnya juga dikeluhkan petugas KPPS di Kabupaten Sleman. Mereka kecewa dengan sajian camilan yang hanya terdiri dari pastel, roti dan air mineral kemasan dalam gelas plastik. Foto-foto sajian makanan pelantikan petugas KPPS itu diviralkan oleh akun X @yourfuture****

"Sekelas KPU kabupaten menyediakan konsumsi untuk pelantikan KPPS serentak se-kabupaten seperti ini ? Sudah tidak ada uang transport dan makan siang. Snack tidak jauh beda dengan snack di lelayu @KPUSleman @Humas_KPUDIY @KPU_ID @IniSleman," cuitnya.