Pengamat: Pilpres pintu awal ubah kualitas kesejahteraan rakyat

Sudah saatnya masyarakat memegang kontrol kekuasaan (power control) dalam kontestasi Pilpres 2019.

Petugas memeriksa validasi surat suara untuk pemilu 2019. Antara Foto

Dosen Komunikasi Politik pada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang, Suryanto, mengatakan sudah saatnya masyarakat memegang kontrol kekuasaan (power control) dalam kontestasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2019.

“Sudah seharusnya para pemilih wajib bersikap profesional. Kita sudah geram dengan berbagai kasus penyelewengan kekuasaan oleh oknum-oknum elit politik di negeri ini,” kata Suryanto di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (11/3).

Menurutnya, momen pilpres dapat dijadikan pintu awal untuk mengubah kualitas kesejahteraan rakyat, baik dalam bentuk perekonomian, pendidikan, politik, kesehatan, maupun keagamaan. Seperti kata pepatah, Suryanto menambahkan, 5 menit salah dalam menentukan pilihan maka 5 tahun akan menanggung akibatnya. “Begitu pula sebaliknya," katanya.

Saat ini cukup banyak pemilih yang merasa peseimistis dalam menghadapi kontestasi politik karena menganggap hasil pilpres nantinya akan dirasakan hanya sebagian kelompok, namun Suryanto mengeaskan, kerangka berpikir demikian harus dihilangkan dalam ruang publik.

Pasalnya, sikap menentukan hak pilih merupakan tindak lanjut dari penilaian masyarakat dalam memahami orientasi kebijakan dari pasangan calon (paslon) pemimpin yang disampaikan pada masa kampanye.