Petugas KPPS banyak yang meninggal, Ketua KPU: Saya tak tahu persis

KPU akan mengevaluasi peristiwa meninggalnya beberapa petugas KPPS di sejumlah wilayah tersebut.

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara kepada para saksi saat dilakukan perhitungan lanjutan di TPS bersebelahan dengan Pos Lanal Pusong di Desa Pusong Baru, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (18/4). /Antara Foto.

Peristiwa meninggalnya beberapa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang terjadi di berbagai daerah menjadi sorotan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, Ketua KPU Arief Budiman mengaku, ia tak tahu persis penyebab meninggalnya petugas KPPS di sejumlah daerah itu.

Ia menduga, peristiwa meninggalnya petugas KPPS tersebut akibat dari kelelahan karena jam kerja yang melebihi batas.

"Saya enggak tahu. Memang pekerjannya berat, memang pekerjaannya banyak, maka ya orang sangat mungkin kelelahan dalam menjalankan tugas," katanya saat ditemui di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).

Menurutnya, jika sistem waktu kerja disamakan dengan waktu kerja biasa, maka proses perhitungan suara Pemilu 2019 tidak akan cepat selesai. Karena itu, dalam merekrut petugas KPPS pihaknya mencari orang dalam kondisi sehat jasmani dan rohani.

"Memang kerja penyelenggara pemilu itu kerjanya overtime, makanya ketika kami memilih itu memang nyari orang-orang yang sehat fisiknya, sehat mentalnya. Karena sehat fisiknya saja juga berisiko kalau orang ditekan kanan kiri gampang down," ucapnya.