Isu Palestina dan Myanmar masuk dalam fokus pembahasan sidang organisasi parlemen dunia IPU.
Delegasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipimpin oleh Ketua BKSAP Mardani Ali Sera aktif mengusulkan dan memperjuangkan resolusi terkait Palestina dan Myanmar. Hal itu disampaikan Mardani di rangkaian pertemuan grup geopolitik dalam Sidang ke-150 organisasi parlemen dunia IPU (Inter Parliamentary Union), yang berlangsung di Tashkent, Uzbekistan, 5-9 April 2025.
“Isu Palestina dan Myanmar menjadi dua topik utama yang masuk dalam fokus pembahasan sidang yang dihadiri oleh perwakilan parlemen dari seluruh dunia tersebut. Sedangkan rangkaian pertemuan grup geopolitik menjadi agenda pembuka Sidang ke-150 tersebut,” kata Mardani dalam keterangan, dikutip Minggu (6/4).
Isu Palestina dengan tema resolusi yaitu “the role of parliaments in advancing a two-state solution in Palestine”, akan dibahas dalam Rapat Komisi Perdamaian dan Keamanan Internasional. Sementara isu Myanmar dengan tema resolusi “Parliamentary diplomacy to promote peace and address the humanitarian crisis in Myanmar”, akan menjadi Resolusi Darurat yang diusulkan oleh negara-negara anggota grup geopolitik ASEAN+3 yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Laos, serta Filipina.
“Resolusi darurat ini juga mendapatkan dukungan dari Kanada melalui grup geopolitik, Asia Pacific Group. Kedua resolusi tersebut akan diperdebatkan secara substantif oleh para delegasi yang hadir di Tashkent,” kata Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Mardani menilai baik isu Palestina maupun Myanmar merupakan prioritas dalam politik luar negeri Indonesia, sehingga merupakan sebuah kewajiban bagi DPR untuk memperjuangkan kedua isu tersebut melalui panggung diplomasi parlemen internasional.