Peristiwa

Kenapa Israel menyerang Iran?

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan serangan ini akan berlanjut "selama diperlukan".

Minggu, 15 Juni 2025 09:09

Israel akhirnya melancarkan serangan militer terhadap Iran, sebuah langkah yang selama ini hanya berupa ancaman. Serangan yang dimulai pada Jumat pagi itu dilakukan secara terkoordinasi dan menyasar fasilitas militer serta pemerintahan Iran. Beberapa tokoh penting tewas, termasuk dua jenderal papan atas: Hossein Salami, kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dan Mohammad Bagheri, kepala staf angkatan bersenjata Iran. Bahkan, seorang ilmuwan nuklir terkemuka juga termasuk di antara korban.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan serangan ini akan berlanjut "selama diperlukan", kendati saat ini Iran dan Amerika Serikat—sekutu utama Israel—masih menjalani negosiasi terkait masa depan program nuklir Teheran. Banyak analis menduga serangan ini merupakan bagian dari strategi tekanan terhadap Iran, yang ditujukan untuk menghambat potensi pengembangan senjata nuklir.

Ancaman nuklir dan kecemasan Israel
Selama bertahun-tahun, Israel memandang program nuklir Iran sebagai ancaman eksistensial. Meskipun Iran bersikeras bahwa programnya ditujukan untuk kepentingan damai, Israel menolak mempercayainya. Apalagi, Israel sendiri diyakini memiliki senjata nuklir, meski tidak pernah secara resmi mengakuinya.

Netanyahu menyebut bahwa Iran bisa memproduksi senjata nuklir "dalam waktu sangat singkat – bisa dalam setahun, atau bahkan beberapa bulan." Seorang pejabat militer Israel bahkan mengklaim bahwa Iran memiliki cukup bahan fisi untuk membuat hingga 15 bom nuklir dalam hitungan hari.

Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya sejalan dengan penilaian internasional. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memang menyebut Iran tidak sepenuhnya kooperatif, tetapi tidak menemukan bukti bahwa Iran sedang atau akan segera mengembangkan senjata nuklir. Amerika Serikat pun, lewat laporan Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard pada Maret lalu, menyatakan bahwa Iran tidak sedang membangun senjata nuklir, dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei belum memberikan izin untuk menghidupkan kembali program senjata nuklir yang dihentikan pada 2003.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait