Pentingnya penindakan tegas terhadap pelaku utama premanisme.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), I Wayan Sudirta, menegaskan pentingnya penindakan tegas terhadap pelaku utama premanisme yang masih menjadi ancaman serius bagi keamanan masyarakat. Dalam rapat kunjungan kerja bersama Kapolda Sumatera Barat, Kajati, dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP), ia mendorong agar penegakan hukum tidak hanya menyasar pelaku lapangan, tetapi juga para aktor intelektual di baliknya.
“Tidak ada gunanya menangkap pelaku kecil-kecilan jika gembongnya masih bebas. Ibarat pohon ilalang, kalau hanya dipotong daunnya, dia akan tumbuh lagi. Akarnya yang harus dicabut,” ujar Sudirta, dikutip Sabtu (31/).
Ia juga menyoroti belum adanya prioritas yang jelas dalam upaya penangkapan terhadap para “bos besar” yang selama ini mengendalikan aksi-aksi premanisme secara sistematis. Penindakan yang menyeluruh, menurutnya, adalah kunci agar efek jera benar-benar terjadi di lapangan.
Sudirta juga menyoroti penyalahgunaan organisasi kemasyarakatan (ormas) oleh oknum tertentu sebagai tameng untuk praktik premanisme. Ia menegaskan hukum tidak boleh membiarkan ruang bagi perilaku menyimpang yang merusak citra ormas.
“Yang harus ditindak adalah individu pelaku pelanggaran hukum. Jika undang-undang keormasan diterapkan secara tegas, maka sanksinya bisa diterapkan, termasuk pembubaran jika memang perlu,” jelasnya.