Uji coba rudal ini pertama kali dilakukan pada 2008.
The Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) atau Korps Garda Revolusi Islam Iran, pada Rabu (18/6) memeperingatkan warga Israel bahwa “gerbang neraka” akan terbuka bagi mereka. Sebab, dikutip dari Palestine Chronicle, rudak milik pasukan Garda Revolusi bakal membuat mereka tetap berada di tempat perlindungan bawah tanah.
“Pastikan suara sirene tidak berhenti sedetik pun. Anda bisa memilih kematian perlahan dalam kehidupan mengerikan di dalam tempat perlindungan, atau menyelamatkan diri dari serangan rudal 24 jam terus-menerus dan melarikan diri secepat mungkin, sehingga nyawa Anda selamat,” sebut peringatan dari Garda Revolusi.
Ancaman itu terkait penggunaan rudal jarak jauh Sejjil dalam serangan yang menargetkan infrastruktur militer Israel. Ini mendandai pertama kalinya Garda Revolusi Islam Iran menggunakan rudal Sejjil, yang punya jangkauan 2.000 kilometer, dalam Operasi True Promise 3 yang masuk gelombang ke-12.
Dikutip dari Economic Times, Sejjil adalah rudal balistik berbahan bakar padat dua tahap yang dikembangkan Iran. Rudal ini berukuran panjang 18 meter, diameter 1,25 meter, berat peluncuran 23.600 kilogram, dan bisa membawa muatan sekitar 700 kilogram. Sejjil dapat menjangkau semua wilayah Israel dan Eropa bagian tenggara.
Tak seperti rudal berbahan bakar cair yang lebih lama, propulsi berbahan bakar padat Sejjil artinya waktu peluncuran lebih cepat, mobilitas lebih mudah, dan daya tahan lebih baik. Rudal tersebut sangat mudah bermanuver dan dirancang untuk menghindari sistem deteksi musuh, sehingga meningkatkan peluangnya untuk menembus perisai pertahanan udara canggih seperti sistem Iron Dome dan Arrow milik Israel.