Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkap rencana memanfaatkan lahan bekas tambang untuk sektor produktif.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap rencana memanfaatkan lahan bekas tambang untuk sektor produktif seperti perikanan, pertanian, dan perkebunan. Bahlil berdalih langkah itu perlu dilakukan untuk menjamin keberlanjutan ekonomi di daerah setelah proyek pertambangan selesai.
"Atas arahan Bapak Presiden, jangan sampai Indonesia menjadi negara dengan kutukan sumber daya alam. Setelah tambang selesai, harus ada diversifikasi hilirisasi yang jelas," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Senin (30/6).
Bahlil meyakini lahan bekas tambang bisa beralih fungsi menjadi area perkebunan atau lapak budidaya ikan setelah tambang berhenti beroperasi selama 8-9 tahun.
Menurut dia, sejumlah pemegang izin usaha pertambangan telah mengajukan studi kelayakan terkait pemanfaatan lahan pascatambang itu. "Begitu tambang selesai, perputaran ekonomi di daerah tetap berjalan," kata Ketua Umum Partai Golkar itu.
Kepala Divisi Hukum Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Muhammad Jamil menilai ide Bahlil menyulap lahan bekas tambang untuk sektor produktif sangat berbahaya. Menurut dia, lubang-lubang bekas tambang mengandung zat berbahaya yang sulit untuk dihilangkan hanya dalam beberapa tahun.