Perkembangan ini menggarisbawahi konfrontasi baru antara badan peradilan federal dan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Pemerintahan Trump dinilai melanggar perintah pengadilan federal dengan mendeportasi sedikitnya selusin migran ke Sudan Selatan tanpa memberi mereka kesempatan untuk menentang pengusiran tersebut.
Deportasi tersebut, yang terungkap dalam mosi pengadilan darurat pada hari Selasa, menargetkan warga negara Vietnam dan Burma, beberapa di antaranya tidak fasih berbahasa Inggris dan kurang memahami proses hukum terhadap mereka.
Hakim Pengadilan Distrik AS Brian Murphy, yang sebelumnya melarang pemerintah mendeportasi migran ke negara ketiga tanpa pemberitahuan tertulis dan kesempatan yang berarti untuk mengajukan keberatan, menyatakan kekhawatiran serius di pengadilan.
"Berdasarkan apa yang telah saya dengar, ini tampaknya merupakan penghinaan," kata Murphy, berbicara kepada pengacara Departemen Kehakiman selama sidang yang menegangkan di Boston.
Mosi darurat tersebut merinci bagaimana seorang klien Burma diam-diam dipindahkan ke Sudan Selatan meskipun kemampuan bahasa Inggrisnya terbatas dan tidak ada komunikasi yang jelas dari pihak berwenang. Menurut pengajuan tersebut, migran Vietnam lainnya mengalami nasib yang sama. Pengacara yakin setidaknya 10 migran lainnya dideportasi dengan cara yang sama.