Karier Julio Cesar Chavez Jr, putra dari legenda tinju Meksiko, kembali menjadi sorotan. Bukan karena prestasi di atas ring, melainkan akibat persoalan hukum yang membelitnya di Amerika Serikat.
Petinju berusia 39 tahun itu ditangkap oleh otoritas imigrasi AS di kediamannya di Studio City, Los Angeles, Rabu (3/7) waktu setempat, hanya beberapa hari setelah ia menelan kekalahan dari Jake Paul, influencer yang beralih ke dunia tinju.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) menyatakan Chavez berada di wilayah Amerika secara ilegal. Investigasi menemukan bahwa ia memberikan pernyataan palsu dalam aplikasi permohonan kartu hijau untuk tahun 2024, meskipun mengklaim telah menikah dengan warga negara AS.
Penangkapan ini melibatkan lebih dari dua lusin agen federal. "Tuduhan terhadap Chavez sangat tidak masuk akal dan tampaknya dimaksudkan untuk menciptakan kehebohan publik," ujar pengacara Chavez, Michael Goldstein, dalam keterangannya. Ia menegaskan bahwa kliennya tidak bersalah dan tengah menjalani program rehabilitasi kesehatan mental yang dapat menggugurkan tuduhan hukum sebelumnya.
Namun, masalah Chavez tak berhenti di situ. DHS juga mengaitkan sang petinju dengan kartel narkoba Sinaloa — kelompok yang telah diklasifikasikan oleh pemerintah AS sebagai organisasi teroris asing. Dugaan ini makin mengemuka karena sang istri, Frida Munoz Chavez, diketahui pernah menikah dengan Edgar Guzman, putra dari gembong narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman. Edgar tewas dalam penembakan pada tahun 2008, sementara El Chapo kini menjalani hukuman seumur hidup di AS.
Chavez sendiri sempat mencicipi kejayaan saat merebut sabuk juara kelas menengah WBC pada 2011, sebelum kehilangan gelar setahun kemudian. Namun perjalanan kariernya kerap diwarnai kontroversi. Ia pernah diskors akibat positif menggunakan zat terlarang pada 2009 dan kembali dikenai sanksi pada 2013 karena penggunaan mariyuana.
Dalam duel terbarunya akhir pekan lalu di Anaheim, California, Chavez harus mengakui keunggulan Jake Paul lewat keputusan mutlak setelah 10 ronde. Kekalahan ini membuat rekornya menjadi 54 kemenangan (34 KO), enam kekalahan, dan satu hasil imbang.
Kini, alih-alih mempersiapkan pertandingan berikutnya, Chavez justru harus bersiap menghadapi proses hukum dan ancaman deportasi—babak baru yang tak kalah berat dari pertarungan di atas ring.(Reuters)