"Kita masih membuat hidup orang Vietnam sangat sulit," kata Searcy.
Sebagai analis intelijen muda AS di Saigon selama Perang Vietnam, Chuck Searcy tidak pernah menyangka bahwa 50 tahun kemudian ia akan tinggal di Vietnam Komunis dan membantu rakyatnya berperang melawan ranjau yang belum meledak.
Perang Vietnam meninggalkan luka bagi satu generasi tentara AS, tetapi seperti banyak orang lainnya, Searcy kembali ke medan perang lama dan menyaksikan sendiri hubungan yang menghangat secara dramatis antara kedua mantan musuh bebuyutan itu.
Searcy, 81 tahun, sekarang tinggal di Vietnam utara saat negara yang dipimpin Komunis itu merayakan 50 tahun berakhirnya perang pada tanggal 30 April, yang dikenal sebagai Hari Penyatuan Kembali.
Namun, ia masih ingat kata-kata nubuat dari seorang tentara Vietnam Selatan yang ditemuinya pada tahun 1960-an di Saigon, ibu kota Vietnam Selatan yang didukung AS yang menghabiskan waktu puluhan tahun berperang melawan Vietnam Utara Komunis, yang berganti nama menjadi Kota Ho Chi Minh setelah perang.
"Sampai Anda keluar dari negara kami, kami tidak akan pernah mendapatkan kedamaian," kenang Searcy saat pria itu mengatakan kepadanya.