Evaluasi ini dilakukan setelah terjadi insiden kecelakaan beberapa waktu lalu.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menegaskan bahwa Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengoperasian BRT Trans Semarang. Evaluasi ini dilakukan setelah terjadi insiden kecelakaan beberapa waktu lalu.
Agustina mengungkapkan bahwa pihak ke tiga selaku operator telah dipanggil dan mendapat teguran agar segera melakukan pemeriksaan ulang.
“Ada beberapa hal yang menjadi indikasi. Nomor satu, sepertinya alasannya adalah keberatan muatan. Terus kemudian yang ke dua, karena memang mesinnya sudah tidak seperti baru. Terus yang ke tiga sumber daya manusianya. Tiga hal ini kita evaluasi,” ujarnya.
Menurut Agustina, persoalan kelebihan penumpang menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkot. Penambahan jumlah armada dinilai tidak sederhana karena berdampak langsung pada naiknya Biaya Operasional Kendaraan (BOK), sementara subsidi untuk Trans Semarang sudah cukup besar.
“Kita ingin jumlah penumpang yang naik itu seimbang dengan jumlah armada yang ada, tetapi pemerintah kota tidak akan mampu itu. Hari ini kemampuan kita hanya seperti itu,” jelasnya.