Sekjen PDIP ungkap strategi gotong royong untuk dana Pemilu

Menurut Hasto, kontestasi politik bukan hanya tentang elektoral popularitas orang per orang,

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai mengikuti acara Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu yang diadakan KPK di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Selasa (27/6). (Dok: Alinea.id/Gempita Surya)

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, partainya mengedepankan strategi gotong royong dalam pendanaan Pemilihan Umum (Pemilu). Ini dilakukan sebagai strategi untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan selama proses Pemilu berlangsung.

Menurut Hasto, kontestasi politik bukan hanya tentang elektoral popularitas orang per orang, tapi kontestasi juga bersifat sistemik. Untuk itu, kata Hasto, PDIP mengambil strategi gotong royong sebagai langkah terobosan.

"Ketika partai mengusulkan pasangan calon, maka seluruh elemen partai wajib bergotong-royong sehingga beban biaya yang ditanggung oleh calon itu bisa dikurangi secara drastis," ujar Hasto dalam keterangannya usai mengikuti acara Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu yang diadakan KPK di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Selasa (27/6).

Hasto menambahkan, kebijakan ini dapat diaudit melalui perbandingan dengan partai politik lain. Pihaknya meyakini, dalam konteks mahar politik tidak ada mahar kepada partai.

"Yang ada adalah dana gotong royong, tetapi jumlah yang diberikan oleh seluruh kader partai jauh lebih banyak dari pada yang dikeluarkan oleh calon," kata Hasto.