Adu taji di palagan neraka Jabar I

Meliputi Kota Bandung dan Cimahi, pertarungan politik di dapil Jabar I diprediksi bakal super sengit.

Ilustrasi gedung DPR RI. Alinea.id/Firgie Saputra

Kembali ditetapkan sebagai caleg di daerah pemilihan (dapil) Jabar I yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi, politikus PDI-Perjuangan (PDI-P) Nico Siahaan punya misi penting. Sejak tiga tahun lalu, ia ditugasi PDI-P untuk mendongkrak raihan suara partai di dapil yang tergolong neraka itu. 

"Pada Pemilu 2019, kami kehilangan 50 ribu suara di Bandung dan Cimahi... Dari 330 ribu menjadi 280 ribu. Itu lumayan besar suara kami yang hilang," kata Nico saat berbincang dengan Alinea.id, belum lama ini. 

Nico saat ini bertugas di Komisi I DPR RI. Ia sudah dua kali lolos ke Senayan dari dapil Jabar I. Pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, ia meraup sebanyak 70 ribu suara, naik sekitar lima ribu suara jika dibandingkan Pileg 2014. Pada Pileg 2024, Nico menargetkan 100 ribu suara. 

Nico mantap memilih dapil Jabar I sebagai palagan politiknya lantaran punya kedekatan emosional dengan kawasan itu. Ia berkuliah di Universitas Padjadjaran (Unpad) dan memulai karier profesionalnya sebagai penyiar radio di Kota Bandung. 

"Meskipun dapil ini bukan tempat yang gampang untuk ditaklukkan. Saya enggak mau muluk-muluk. Mempertahankan suara saja sudah sangat sulit di dapil ini," ucap pemilik nama asli Junico Bisuk Partahi Siahaan itu.