Deras kritik lompatan karier politik trah Jokowi

Karier politik anak-anak Jokowi melesat dalam waktu cepat, seperti Gibran menjadi cawapres dan Kaesang menahkodai PSI.

Lompatan karier politik anak-anak atau trah Presiden Jokowi menuai kritikan yang amat deras, termasuk dari para elite. Foto Antara/Widodo S. Jusuf

Berbagai kritik atas lompatan karier politik anak-anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berdatangan, termasuk dari elite politik. Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, salah satunya. 

Walaupun tidak secara eksplisit merujuk Gibran Rakabuming Raka, Surya Paloh buka suara atas keputusannya tidak mencalonkan putranya, Prananda Surya Paloh, menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada 2024. Pernyataan itu menjawab pertanyaan kader NasDem Jawa Timur (Jatim).

"Saya punya kesempatan mencalonkan dia, tapi saya berpikir pantas atau enggak," katanya di sela-sela Peringatan HUT ke-12 Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, pada Sabtu (11/11). Prananda Paloh merupakan anggota DPR sejak 2014 dan menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) NasDem.

Gibran merupakan cawapres Prabowo Subianto, yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Adapun NasDem, yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), menjagokan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) atau Amin.

Sebagai informasi, karier politik Gibran dimulai dengan menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus kandidat Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surakarta 2020. Ia bersama pasangannya, Teguh Prakosa, keluar sebagai pemenang karena meraih 225.451 suara (86,5%).