close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono menyalami Presiden Prabowo Subianto di sela-sela International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JICC, Senayan, Jakarta, Juni 2025. /Foto Instagram @agusyudhoyono
icon caption
Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono menyalami Presiden Prabowo Subianto di sela-sela International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JICC, Senayan, Jakarta, Juni 2025. /Foto Instagram @agusyudhoyono
Politik
Rabu, 18 Juni 2025 10:09

Di balik puja-puji Prabowo untuk AHY

Sebelumnya, Prabowo mengajak SBY meresmikan kampus Universitas Pertahanan di Bogor, Jawa Barat.
swipe

Presiden Prabowo Subianto terlihat semakin mesra dengan Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Prabowo juga kerap memberikan tugas kenegaraan yang penting kepada putra sulung Presiden ke-5 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SYB) itu. 

Saat memberikan sambutan pada International Conference of Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta, Kamis (12/6) lalu, Prabowo juga meluangkan waktu untuk memuji kinerja dan kecakapan AHY. Pada momen itu, Prabowo berpidato sesudah AHY. 

"Terima kasih atas sambutan Saudara Menko (AHY) ini karena memang sudah lengkap. Sebetulnya tidak perlu panjang lebar keynote address saya karena sudah lengkap kan yang beliau sampaikan. Saya senang karena berarti saya tidak salah pilih Menko Infrastruktur," kata Prabowo. 

Prabowo mengaku sangat jarang memberikan arahan kepada AHY. Namun, AHY bisa menerjemahkan maksud dan keinginan Prabowo. "Saya sampaikan ini, ini, ini. Intinya, beliau bisa nangkap... Yang beliau sampaikan inilah yang sedang kita kerjakan," imbuhnya. 

April lalu, AHY diutus Prabowo ke Tiongkok untuk menghadiri BOAO Forum for Asia (BFA). AHY jadi salah satu pembicara kunci di forum bergengsi itu. Selain itu, AHY juga berulangkali ditugasi mengantar pulang tamu-tamu penting kenegaraan. 

Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak menilai wajar jika Prabowo dan AHY bisa satu frekuensi. Prabowo dan AHY sama-sama berkiprah di militer dan masuk kategori tentara intelektual. 

"Bukan sekedar pegang popor senjata. Selain itu, ada lingkungan politik yang mendukung, yaitu Prabowo mempunyai hubungan baik dengan SBY. Salah satu senior sering dimintai nasihat Prabowo saat ini adalah SBY," kata Zaki kepada Alinea.id di Jakarta, belum lama ini.

Pekan, Prabowo mengajak SBY meresmikan kampus Universitas Pertahanan (Unhan) di Bogor, Jawa Barat. Pada momen itu, Prabowo juga memberikan kesempatan kepada SBY untuk memberikan sambutan.   

Saat ini, menurut Zaki, puja-puji Prabowo baru sekadar apresiasi terhadap kinerja AHY. Namun, bukan tidak mungkin chemistry yang terbangun antara Prabowo dan AHY berkembang menjadi kerja sama politik yang lebih serius pada Pemilu 2024. 

Prabowo, misalnya, bisa saja membangun koalisi dengan Partai Demokrat dan menjadikan AHY sebagai pendampingnya. Skenario itu sangat mungkin terealisasi jika elektabilitas AHY tinggi dan kekuatan politik Joko Widodo (Jokowi) yang direpresentasikan Wapres Gibran Rakabuming Raka terus melemah. 

"Mungkin AHY disiapkan untuk pasca-Prabowo dan juga sekaligus untuk membendung langah-langkah politik Gibran yang kinerja dan kontribusinya belakangan semakin banyak dipertanyakan oleh para loyalis Prabowo," kata Zaki. 

Peneliti Charta Politika Indonesia Ardha Ranadireksa menilai puja-puji Prabowo kepada AHY masih pada taraf wajar. Jika dibandingkan dengan para menteri lain yang juga jadi ketum parpol, AHY cenderung jadi menteri yang kinerjanya minim kritikan. 

"Misalnya, terkait mock-up rencana program 3 juta rumah (Menteri Perumahan Rakyat) Maruarar Sirait, kritikan juga relatif tidak menyasar AHY yang berposisi sebagai menteri koordinatornya. Kapabilitas AHY sendiri yang memang menjadi salah satu modal utamanya," kata Ardha kepada Alinea.id, Selasa (17/6). 

AHY, kata Ardha, bisa dimanfaatkan Prabowo sebagai wajah Kabinet Merah Putih untuk membendung kritik publik terhadap kinerja sejumlah menteri dan kebijakan pemerintah. Seiring itu, posisi AHY bisa menguat di kabinet dan internal koalisi parpol pendukung pemerintah. 

"Positioning AHY yang lebih sentral di panggung politik akan mampu mendongkrak elektoralnya. Begitu juga sebaliknya. Dalam konteks politik 2029, nama AHY mungkin masih akan menjadi salah satu opsi. Dengan posisinya sebagai Ketum Demokrat, tentunya akan lebih memudahkan AHY berkiprah pada kontestasi mendatang," kata Ardha.

 

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan