Fahri Hamzah sarankan KPU lebih sistematis atur kampanye

Masa kampanye yang panjang dinilai tak diisi dengan program yang jelas untuk mengenalkan visi misi kandidat.

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah di Gedung DPR/MPR RI di Jakarta. (Kudus Purnomo Wahidin/Alinea).

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, mengkritik manajemen kampanya Pilpres 2019 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurut Fahri, KPU tak mengatur kampanye Pilpres secara sistematis, sehingga menimbulkan  kegaduhan di masyarakat.

"Waktu dulu KPU pada pemilu Pilpres itu kan cuma 3 bulan waktunya. Sekarang hampir 8 bulan, dulu 3 bulan itu diatur padat, tapi sekarang pengaturannya kurang padat, bahkan diawal-awal ini terkesan tak diberikan aturan, sehingga ramai sekarang ini karena KPU tak mengatur," katanya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin(26/11).

Menurut Fahri masa kampanye yang panjang saat ini, seharusnya diisi dengan agenda debat kandidat di setiap daerah. Dengan demikian, masyarakat dapat mengatahui visi dan misi dari masing-masing kandidat. 

Ketiadaan program tersebut saat ini, kata Fahri, justru menimbulkan perang opini di masyarakat. Karenanya dia menyarankan agar KPU menjadwalkan secara reguler acara-acara debat kandidat. Dia meyakini, hal ini dapat memberikan pendidikan politik yang positif bagi masyarakat.

"Jadi paling tidak, diatur jadwal debat kandidat di daerah, debat program di wilayah. Jadi masing-masing capres dan cawapres akan disibukan dengan debat di masyarakat Papua, dengan masyarakat Aceh, dengan masyarakat Kalimantan," ujarnya memaparkan.