Isu kampanye soal eksistensi dinilai lebih disukai

Ada pergeseran isu kampanye yang diminati masyarakat yakni isu yang diminati adalah soal eksistensi.

Di sejumlah daerah saat pilkada Prabowo Effect dinilai tidak berpengaruh./Antara Foto

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak telah berlangsung pada 27 Juni lalu. Pilkada tersebut menjadi ajang bagi partai politik untuk memetakan kekuatannya di daerah guna persiapan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jerry Sumampouw  mengatakan polarisasi dalam politik nasional memang kuat, tapi dalam pilkada polarisasi tersebut menjadi cair. Awalnya kata Jerry, polarisasi yang hendak dibangun di Pilkada adalah antara kubu Jokowi dan Prabowo, namun hasilnya justru bukanlah strategi yang tepat untuk pilkada.

Jerry mencontohkan pada Pilkada Jawa Tengah, ada Ida Fauziyah yang berasal dari PKB. Menurut Jerry PKB memiliki basis massa nahdliyin yang kuat di Jawa Tengah. Sehingga kata Jerry, tidak tepat jika dikatakan persaingan antara kubu Jokowi dan Prabowo, tapi PDIP dan PKB.

Pengamat politik Karyono Wibowo di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7) menambahkan hasil pilkada memang dinilai tak bisa dilihat secara linier untuk 2019. Menurutnya telah terjadi pergeseran pada pemilih yang saat ini cenderung memilih figur daripada partai politik. 

Menurutnya melonjaknya suara Sudirman-Ida saat Pilkada dan kekuatan PKB di Jawa Tengah tak bisa diabaikan begitu saja dan disederhanakan sebagai Prabowo effect.