Jokowi disarankan rekrut orang Prabowo dalam jajaran kabinet

Prabowo-Sandi menang di 13 provinsi atau sekitar 38% dari seluruh provinsi di Indonesia.

Joko Widodo berjalan berdampingan dengan Prabowo Subianto sebelum dimulainya debat capres. /Antara Foto

Presiden Joko Widodo dinilai tidak boleh mengabaikan pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebagai petahana, Jokowi dinilai perlu merekrut orang-orang Prabowo untuk masuk dalam jajaran Kabinet Kerja jilid II untuk masa kepemimpinan 2019-2024.

“Sebagai negarawan, Jokowi perlu memberikan perhatian kepada para pendukung Prabowo-Sandi demi kesatuan, keutuhan, dan persatuan bangsa,” kata Pengamat Politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Marianus Kleden di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (28/6).

Walaupun Mahkamah Konstitusi menolak seluruh permohonan Prabowo-Sandi, kata Marianus, namun harus dilihat posisi kubu Prabowo-Sandi menang di 13 provinsi atau sekitar 38% dari wilayah seluruh Indonesia. Angka ini, kata dia, cukup substansial dan tidak bisa dianggap remeh oleh Jokowi-Ma'ruf Amin.

“Karena itu, Jokowi perlu memperhatikan yang 38% ini demi kesatuan, keutuhan, dan persatuan bangsa,” ujarnya.

Menurut Marianus, memberi perhatian kepada para pendukung Prabowo-Sandi ini bisa dilakukan dengan merekrut orang-orang Prabowo dalam kabinet untuk menjadi bagian dari pemerintahan baru yang dipimpin Jokowi-Ma'ruf. Sebaliknya, bila kelompok ini tidak diperhatikan, dikhawatirkan akan ada ancaman potensial terhadap integrasi nasional.