Komisi I DPR sentil Jenderal Andika, sebut TNI seperti ormas

Komisi I DPR mengatakan, banyak pembangkangan di tubuh TNI.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Foto tangkapan layar YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon, meminta penjelasan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, perihal pembangkangan dan disharmoni di tubuh TNI. Effendi bahkan menilai, institusi TNI lebih mirip seperti organisasi kemasyarakatan (ormas) karena banyaknya insubordinary dan disharmoni internal.

Hal itu disampaikan Effendi dalam rapat kerja dengan Panglima TNI, Menteri Pertahanan, KSAD, KSAL di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/9). Agenda rapat ialah pembahasan anggaran dan isu-isu aktual.

Untuk pembahasan anggaran, Komisi I DPR dan Panglima TNI sepakat rapat dilakukan secara terbuka, namun untuk isu-isu aktual akan dijadwalkan kembali lantaran KSAD Dudung tidak hadir dalam rapat kerja hari ini. Dudung saat ini berada di Papua untuk menyelidiki kasus mutilasi empat warga sipil di Timika.

"Saya minta rapat terbuka karena kita semua hadir untuk mendapat penjelasan dari Panglima TNI dan KSAD bukan dari Wakasad. Ada yang terjadi di tubuh TNI. Anggaran sudah pasti sama. Kalau perlu setelah (pembahasan) anggaran, kita jadwalkan ntar malam, hadirkan Panglima TNI dan KSAD untuk membahas temuan-temuan ini. Insubordinasi, disharmoni, ketidakpatuhan ini. Ini TNI kayak gerombolan, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," kata Effendi di awal rapat kerja, Senin (5/9).

Menurut Effendi, Komisi I DPR perlu bersikap tegas, mengingat fungsinya sangat vital dalam mengawasi kerja TNI.