Sebut Luhut brutus istana, Masinton anggap laporan ke MKD sirkus lawak

Masinton menantang pelapor untuk membawa big data yang dimaksud Luhut Binsar Pandjaitan.

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu. Foto: dpr.go.id.

Anggota Komisi XI DPR Masinton Pasaribu menilai laporan Koordinator Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Risman Hasibuan yang ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR sebagai sebuah sirkus lawak. Masinton dilaporkan ke MKD soal kritiknya terhadap Menteri Koordinator (Menko) bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan sebutan 'brutus Istana'.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini pun mempertanyakan legal standing pelaporan RIB. "Mohon maaf saya enggak tanggapi laporan sirkus lawak-lawak. Apa legal standingnya melaporkan?," ujar Masinton kepada wartawan, Selasa (19/4). 

Masinton justru menantang pelapor untuk membawa big data yang dimaksud Luhut Binsar Pandjaitan. Sebab, hal itu merupakan bentuk transparansi informasi ke publik. 

"Itu baru top dan sekaligus bentuk transparansi informasi ke publik. Rakyat pasti senang dengan pejabat yang menyampaikan informasi jujur dan terbuka. Rakyat menunggu kejujuran bukan mobilisasi laporan," ujarnya.

Dia menilai miris di era demokrasi saat ini masih ada yang menggunakan cara-cara otoritarian dan antikritik. Menurutnya, kebohongan tidak bisa ditutupi dengan mobilisasi sentimen SARA, tekanan atau pelaporan, alih-alih memberikan pertanggungjawaban atas klaim 110 juta big data.