Menyimak rekam jejak Anis Matta

Fahri Hamzah menyebut Anis Matta adalah sosok cawapres terkuat dari kubu PKS. Bagaimana dengan rekam jejaknya?

Anis Matta, politisi Partai Keadilan Sejahtera dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta./ Facebook Anis Matta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) beberapa waktu lalu menetapkan sembilan nama yang akan diusung sebagai bakal wakil calon presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Kesembilan nama tersebut adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Dari sembilan bakal cawapres, sosok Anis Matta dinilai sebagai kandidat terkuat. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai, Anis memiliki tenaga yang mampu memberikan narasi baru. Anis juga memiliki karakter pemimpin yang paling menonjol, stabil, dan berani.

"Anis Matta itu orang yang dalam situasi krisis pun dapat mengeluarkan ide-ide cemerlang, apalagi dalam situasi normal,” katanya di ruang konferensi pers DPR RI, Senin (4/2).

Pernyataan Fahri tampak beralasan, mengingat Anis sudah lama malang melintang dalam kancah politik nasional. Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968 itu telah berkarier di Senayan sejak 2004. Lalu terpilih kembali pada 2009, namun mengundurkan diri pada 2013, usai penetapannya sebagai presiden PKS. Anis ditunjuk Majelis Syuro PKS untuk menggeser posisi Luthfi Hasan Ishaaq, yang kala itu tersandung kasus suap impor daging.