PTM, Fraksi PKS pertanyakan realisasi vaksinasi guru

PKS minta pemerintah buka data vaksinasi guru dan tenaga pendidik.

Ilustrasi pembukaan sekolah/Pexels

Pemerintah diminta transparan soal jumlah guru dan tenaga pendidik yang telah divaksin Covid-19. Hal itu disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher merespons kebijakan pemerintah soal pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021, setelah guru dan tenaga pendidik divaksin Covid-19.

“Jika vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidik menjadi salah satu syarat diberlakukannya pembelajaran tatap muka, maka saya meminta pemerintah membuka datanya. Berapa jumlah guru yang ada, dan berapa banyak yang sudah divaksin? Karena berdasarkan informasi dari organisasi pendidik, vaksinasi terhadap mereka berjalan lambat. Jika informasinya benar, maka sulit dipastikan semua guru dan tenaga pendidik sudah divaksin pada Juli,” kata Netty dalam keterangan tertulis, Rabu (31/03).

Netty menambahkan, bagaimana mungkin PTM diberlakukan jika target vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidik belum tercapai. "Kita tidak ingin PTM menjadikan anak-anak seolah kelinci percobaan dalam menghadapi Covid-19?," ujarnya.

Untuk itu, Netty meminta pemerintah agar target vaksinasi menyasar semua guru, baik yang terdaftar di data pokok pendidikan (Dapodik), maupun guru honorer yang jumlahnya sangat banyak.

“Semua guru dan tenaga pendidik harus mendapat prioritas vaksinasi tanpa membedakan status. Ada kekhawatiran bahwa vaksinasi hanya diberikan kepada guru-guru yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) saja, padahal, sangat banyak guru-guru honorer yang tidak terdaftar di Dapodik. Bagaimana nasib mereka jika harus melakukan PTM tanpa divaksin?,” ungkap Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS DPR RI ini.