SMRC: Elektablitas PDIP karena kinerja Jokowi

Hubungan atau asosiasi antara elektabilitas PDI Perjuangan dengan Presiden Jokowi berlanjut sampai hari ini.

Sejumlah kader PDI Perjuangan mengibarkan bendera partainya di kawasan perkampungan Surabaya, Senin (29/6/2020). Foto Antara/HO-Humas PDI Perjuangan Surabaya

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), menemukan adanya penguatan dukungan pada Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dengan evaluasi positif publik atas kondisi ekonomi dan kinerja Presiden Jokowi.  Sementara, pascapemilu 2009 sempat berada di 14% tetapi kembali naik pada Pemilu 2014 dengan 18,9% dan semakin menguat pada 2019, yakni 19,35.

Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan, suara Partai Demokrat yang menurun tajam menjelang 2014 diserap lebih banyak oleh PDI Perjuangan. Hal ini disebabkan pengaruh kinerja pemerintah. 

“Menjelang 2014, partai pemerintah SBY (Demokrat) ketika itu mengalami penilaian yang sangat negatif. Ketika itu muncul pemimpin alternatif yang bernama Joko Widodo. Tidak diketahui secara persis apakah Jokowi yang menyebabkan PDI Perjuangan menguat atau Jokowi menguat karena PDI Perjuangan. Namun yang pasti, kata Saiful, keduanya berasosiasi,” katanya dalam keterangan, Kamis (10/8). 

Menurut Saiful, hubungan atau asosiasi antara elektabilitas PDI Perjuangan dengan Presiden Jokowi berlanjut sampai hari ini. Tingkat kepuasan publik pada kinerja Presiden Jokowi terus positif dan sangat tinggi, rata-rata di atas 70%. 

Bersamaan dengan itu, elektabilitas PDI Perjuangan juga mengalami penguatan, bahkan mencapai 28% di Juli 2023. Belum diketahui hasil nanti 2024, namun setidaknya sekarang elektabilitas PDI Perjuangan sangat kuat dan cukup jauh bedanya dengan partai lain.