SMRC: Rasionalitas publik pada 2019 berbeda dengan 2014

Meski Capres yang bertarung sama, Pemilu Presiden 2019 dinilai berbeda dengan tahun 2014 silam terutama pada rasionalitas masyarakat.

Pengamat Politik Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad mengatakan, rasionalitas pemilih akan menjadi pembeda besar dalam pilpres 2019 karena rasionalitas pemilih kini diuji dari fakta dan data yang sudah ada. / Setkab

Meski Capres yang bertarung sama, Pemilu Presiden 2019 dinilai berbeda dengan tahun 2014 silam terutama pada rasionalitas masyarakat.  

Pengamat Politik Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad mengatakan, rasionalitas pemilih akan menjadi pembeda besar dalam pilpres 2019 karena rasionalitas pemilih kini diuji dari fakta dan data yang sudah ada.

"Waktu 2014, Jokowi dan Prabowo itu sama-sama baru dalam konstestasi politik, belum ada informasi pembanding yang jelas dan publik jadi bingung," jelas Saidiman di Tebet, Jakarta, Jumat (12/10).

Kebingungan ini, lanjutnya, menjadi akar tumbuhnya hoaks atau beragam informasi melenceng. Namun kini, rasionalitas itu hadir karena sudah ada pembeda yang sangat jelas. 

Faktor adanya petahana, bagi Saidiman, merupakan hal penting yang dapat berperan sebagai landasan penilaian publik untuk pemerintahan ke depannya.