Taktik politikus perempuan bertahan dan lolos ke parlemen

Hasil Pemilu 2019 mencatat, keterwakilan perempuan di DPR masih sekitar 20%.

Ilustrasi perempuan dan DPR. Alinea.id/Aisya Kurnia

Politikus PDI-P Esti Wijayanti kerap meluangkan waktunya untuk menerima keluhan warga di posko yang didirikannya di Sleman, Yogyakarta, di tengah kesibukannya sebagai anggota Komisi X DPR. Beragam keluhan, seperti biaya pendidikan yang mahal, kesehatan, hingga kasus intoleransi ia advokasi.

“Karena mereka pemilih saya,” kata Esti saat dihubungi reporter Alinea.id, Jumat (20/5).

Hal itu ia lakoni lantaran “menjaga” pemilihnya, agar tak berpaling ke politikus lain. Sebagai politikus perempuan yang berkali-kali lolos sebagai legislator, mulai dari anggota DPRD Kabupaten Sleman, anggota DPRD DI Yogyakarta, serta anggota DPR periode 2014-2019 dan 2019-2024, Esti sudah kenyang berhadapan dengan persaingan suara di level daerah pemilihan.

“Saya tidak mau datang hanya waktu pencoblosan saja,” ujarnya.

“Saya harus bekerja untuk bisa selalu melakukan komunikasi dengan basis pemilih. Salah satunya membuat posko di dapil saya di Yogyakarta.”