Testimoni Ketua BEM UI: Ibu bilang supaya gerak terus

Keluarga Ketua BEM Universitas Indonesia Melki Sedek Huang mulai ikut-ikutan diintimidasi.

Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang (tengah) saat berbicara dalam acara deklarasi Jaga Pemilu di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (21/11). Alinea.id/Cindy Victoria Dhirmanto

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang kembali menjadi sorotan. Awal November lalu, Melki mengaku keluarganya di Pontianak, Kalimantan Timur, mengalami intimidasi. Ia menduga intimidasi oleh orang tak dikenal itu terkait aktivitas politiknya di kampus. 

Di kalangan mahasiswa, Melki memang jadi salah satu sosok yang rutin mengkritik rezim pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Dalam podcast eks Ketua KPK Abraham Samad, Juni lalu, Melki sempat mengancam akan menggelar demonstrasi besar untuk memprotes rezim Jokowi. 

Ia menyebut demokrasi mengalami regresi pada era Jokowi. Korupsi merajalela dan kebebasan berekpresi dibatasi. Banyak mahasiswa dan aktivis yang takut bersuara karena represi rezim. 

"Presiden Jokowi ini kan sudah akan memasuki tahun ke-9. Tahun depan ini, artinya kan tahun ke-10 dan tahun terakhir. Mari kita lihat, apakah presiden Jokowi mau mengakhiri kekuasaannya dengan baik-baik atau berdarah-darah," kata Melki ketika itu. 

Belum lama ini, Melki juga bersuara keras mengenai skandal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap membuka jalan bagi Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, untuk maju menjadi cawapres. Ia dan rekan-rekannya di BEM UI rutin mendapatkan intimidasi dari aparat saat hendak menggelar diskusi terkait itu.