sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Anton Apriyantono dipaksa cabut tandatangan laporan AISA

Mantan Menteri Pertanian era Presiden SBY, Anton Apriyantono yang kini menjabat sebagai komisaris AISA dipaksa mencabut tandatangan.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 27 Jul 2018 20:02 WIB
Anton Apriyantono dipaksa cabut tandatangan laporan AISA

Mantan Menteri Pertanian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Anton Apriyantono yang kini menjabat sebagai komisaris AISA dipaksa mencabut tandatangan.

Dua komisaris PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) dipaksa untuk mencabut tanda tangan dalam laporan tahunan (Annual Report) 2017 oleh komisaris lainnya. Kedua komisaris itu adalah Komisaris Utama Anton Apriyantono dan Wakil Komisaris Utama Kang Hongkie Widjaja.

Seperti diketahui, dalam Annual Report AISA 2017 halaman 196 terlihat adanya tanda tangan Anton dan Hongkie. Annual Report 2017 tersebut juga sudah muncul di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia pada Kamis, (26/7).

"Pak Anton dan pak Hongkie sejak awal telah menandatangani laporan keuangan yang bisa dilihat dalam Annual Report. Kami heran dengan berita yang tersebar," kata Sekretaris Perusahaan AISA Ricky Tjie, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/7).

Sponsored

Anton dan Hongkie sempat dipaksa oleh salah satu investor untuk mencabut tanda tangan dari annual report perusahaan tetapi mereka menolak. Tujuannya sebagai upaya mengganti jajaran direksi pada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) AISA yang akan dilaksanakan pada Jumat, (27/7). Kabarnya, dalam rapat tersebut akan disisipkan agenda pemungutan suara untuk menentukan nasib jabatan para direksi.

Jika pemungutan suara tidak berlangsung lancar, maka dewan komisaris akan menggunakan haknya untuk memberhentikan para dewan direksi. Setelah seluruh direksi dicopot, roda bisnis AISA bakal menjadi tanggung jawab dewan komisaris sampai ada dewan direksi baru.

Ricky sangat menyayangkan jika kabar tersebut benar terjadi. "Sebab, imbasnya bisa buruk bagi image dan proses bisnis perusahaan, dan bisa mengancam kelangsungan hidup terhadap lebih dari 5.000 karyawan Tiga Pilar Sejahtera Food," pungkasnya. 

Berita Lainnya
×
tekid