sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Konsumsi naik, bagaimana kinerja saham personal care saat pandemi?

Konsumsi masyarakat Indonesia akan keperluan produk personal care meningkat selama masa pandemi. Bagaimana pergerakan sahamnya?

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 29 Sep 2020 20:24 WIB
Konsumsi naik, bagaimana kinerja saham personal care saat pandemi?

Pandemi Covid-19 memengaruhi tingkat konsumsi masyarakat Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi 5,51% pada semester I-2020.

Meskipun secara umum mengalami perlambatan, dari hasil survei McKinsey and Company pada Juli 2020, konsumsi masyarakat Indonesia akan keperluan produk personal care meningkat selama masa pandemi. Tercatat, konsumsi barang rumah tangga naik 26%, sementara konsumsi personal care meningkat 17%.

Lalu, bagaimana kinerja saham-saham emiten personal care selama pandemi?

Berdasarkan hasil riset Lifepal.co.id, beberapa harga saham emiten personal care rontok. Mencuplik data RTI Infokom, kinerja saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sejak awal tahun hingga Senin (28/9) terkoreksi 5,06% secara year to date (YTD). 

Harga saham emiten produsen sabun Lifebuoy ini mengalami penurunan paling minim apabila dibandingkan saham-saham yang berada pada sub sektor yang sama. Hingga semester I-2020, penjualan bersih UNVR memang kinclong, naik 1,5% secara tahunan, menjadi Rp21,77 triliun.

Emiten di sub sektor personal care lainnya, PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) juga minus 12,54% secara YTD. Namun, apabila melihat kinerja saham KINO selama enam bulan terakhir, tercatat masih naik 7,35%. Secara kinerja perusahaan, penjualan emiten produsen produk Ovale ini tertekan 1,35% menjadi Rp2,19 triliun secara tahunan selama semester I-2020.

Saham PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT), juga tercatat terkoreksi hingga 16,34% YTD. Meskipun kinerja saham perseroan mengalami koreksi, kinerja keuangan perseroan mengalami peningkatan.

Hingga semester I-2020, perseroan mengalami peningkatan pendapatan bersih 3,5% secara tahunan menjadi Rp143 miliar.

Sponsored

Adapun emiten dengan kinerja saham paling rendah dari sub sektor personal care ini adalah PT Mandom Indonesia Tbk. (TCID). Sejak awal tahun hingga saat ini, saham produsen Gatsby ini tercatat ambruk 40,91%.

Riset Lifepal.co.id mencatat saham TCID menjadi satu-satunya saham di sub sektor ini yang tidak kunjung mengalami pemulihan, seiring berlarutnya pandemi Covid-19 di Indonesia. Adapun hingga semester I-2020, Mandom mencatatkan kerugian bersih senilai Rp52,9 miliar secara tahunan. Sejalan dengan kerugian bersih tersebut, penjualan TCID juga melorot 29,4% secara tahunan menjadi Rp996,77 miliar.

Sementara itu, bila dihitung dengan analisa price earning ratio (PER), saham UNVR merupakan yang termahal dan dijual di harga premium. UNVR juga merupakan satu-satunya blue chip di sub sektor kosmetik dan keperluan rumah tangga yang sahamnya paling sering ditransaksikan di antara yang lain.

Berita Lainnya
×
tekid