Bandara Supadio Pontianak lumpuh akibat kabut asap
Tidak ada pesawat yang diizinkan mendarat di Bandara Supadio, Pontianak, karena kabut asap menghalangi jarak pandang.

Kabut asap masih menyelimuti Kalimantan Barat pada Senin (16/9) dan mengakibatkan jarak pandang hanya 550 meter. Hal ini pun menyebabkan belum ada satu pun pesawat diizinkan mendarat di Bandara Supadio, Pontianak.
"Jarak pandang yang ada masih di bawah jarak batas aman penerbangan. Jarak pandang yang aman minimal 1.000 meter," ujar Plt Kadiv Operasional Bandara Internasional Supadio Pontianak, Didi Herdiansyah di Pontianak, Senin (16/9).
Ia menyebutkan sampai pukul 08.00 WIB ini seharusnya sudah ada empat penerbangan kedatangan yang mendarat di Bandara Internasional Supadio Pontianak. Namun, karena jarak pandang rendah atau turun karena kabut asap, hingga kini belum ada pendaratan.
"Bahkan ada beberapa penerbangan sebelumnya telah mengajukan pembatalan dan tidak ada jadwal penerbangan ke sini karena alasan cuaca," jelas dia.
Sejauh ini untuk keberangkatan sendiri baru satu penerbangan saja, yakni maskapai Garuda Indonesia rute Pontianak-Jakarta.
"Penerbangan G501 rute Pontianak-Jakarta dilakukan pukul 6.34 WIB," kata dia.
Satu hari sebelumnya, atau Minggu (15/9) hingga pukul 08.00 WIB ada 10 penerbangan yang bisa dilakukan, yakni tujuh keberangkatan dan tiga kedatangan.
Kemudian pada 08.00 WIB-17.00 WIB ada 37 penerbangan yang terdampak berupa pembatalan penerbangan. Terdiri dari pembatalan 19 penerbangan keberangkatan dan 18 penerbangan yang akan datang.
"Sementara itu, untuk yang tertunda akibat kabut asap total ada 13 penerbangan yang terdiri enam keberangkatan dan tujuh kedatangan," jelas dia.
Kemudian, di atas 17.00 WIB penerbangan di Bandara Internasional Supadio Pontianak kembali normal hingga malam dengan total penerbangan ada 13 keberangkatan dan 16 kedatangan.
Ia berharap semua pihak dapat bersama-sama mencegah kebakaran lahan dan hutan karena sangat fatal terhadap aktivitas masyarakat termasuk di bandara.
"Kita telah merasakan bersama dampak asap. Kita berharap semua peduli. Semoga juga dalam waktu dekat hujan turun sehingga sumber api padam," kata dia. (Ant)

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Mewujudkan e-commerce inklusif bagi penyandang disabilitas
Kamis, 30 Nov 2023 16:09 WIB
Potret kebijakan stunting dan pertaruhan Indonesia Emas 2045
Senin, 27 Nov 2023 16:01 WIB