sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bank BTN tebar dividen Rp20,92 miliar dari laba 2019

Dividen yang dibagikan Bank BTN dari laba 2019 merosot tajam dari tahun sebelumnya.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 12 Mar 2020 18:30 WIB
Bank BTN tebar dividen Rp20,92 miliar dari laba 2019

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) membagikan dividen sebesar Rp20,92 miliar dari laba bersih tahun 2019 sebesar Rp209 miliar kepada pemegang sahamnya. 

Direktur Utama Bank BTN Pahala Mansury mengatakan jumlah dividen tersebut setara dengan 10% dari total laba bersih Bank BTN tahun lalu. 

Jumlah dividen ini berkurang 96,72% dari jumlah dividen tahun 2018 yang mencapai Rp561 miliar. Hal ini disebabkan laba bank BTN pada 2019 tergerus 92,5% menjadi Rp209 miliar dari Rp2,8 triliun tahun 2018.

"Dengan demikian dividen per lembar saham sebesar Rp1,98, sementara laba per saham sebesar Rp19,76. Sementara dari jumlah laba yang dialokasikan untuk dividen, yang akan disetor ke pemerintah adalah sebesar Rp12,55 miliar," kata Pahala di Menara Bank BTN, Jakarta, Kamis (12/3).

Adapun 90% dari sisa laba bersih perseroan akan digunakan sebagai saldo laba ditahan. Laba ditahan ini, kata Pahala, akan digunakan untuk memperkuat modal Bank BTN. 

Dengan jumlah permodalan tersebut, Bank BTN menetapkan beberapa target kinerja pada 2020. Aset Bank BTN ditargetkan meningkat 6%-8%, sementara kredit dan pembiayaan tetap tumbuh sebesar 8-10% dengan penopang utama adalah kredit pemilikan rumah atau KPR. 

“Permintaan rumah masih cukup tinggi, dan hal ini didukung pemerintah yang akan menambah subsidi ke sektor perumahan dalam bentuk Subsidi Selisih Bunga atau SSB,” ujar Pahala.

Adapun pada tahun ini, Bank BTN menargetkan menargetkan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun- Rp3 triliun. Target tersebut akan diraih dengan menurunkan cost of fund atau biaya dana menjadi 5,27% dan mendorong fee based income tumbuh di atas 17% dibandingkan tahun lalu. 

Sponsored

"Kami juga akan mengupayakan penurunan biaya umum. Selain itu, tahun ini kami tak butuh pencadangan seperti tahun lalu yang menggerus laba kami," tutur dia. 

Berita Lainnya
×
tekid