sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BEI larang beli saham dari dana hasil utang

BEI ingatkan untuk tidak menggunakan dana yang bersumber dari pinjaman atau utang saat membeli saham.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 19 Jan 2021 10:04 WIB
BEI larang beli saham dari dana hasil utang

Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, fenomena membeli saham dengan utang bukanlah merupakan fenomena yang baik. Sebagaimana diketahui, beberapa individu dalam sebuah unggahan di media sosial mengakui dirinya berutang untuk membeli saham dalam jumlah yang besar.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, pihaknya selalu mengingatkan ke masyarakat dan investor, bahwa berinvestasi saham selain memberikan keuntungan, juga mengandung kerugian.

"Sehingga kami mengingatkan untuk tidak menggunakan dana yang bersumber dari pinjaman atau utang, atau dana yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari, atau dana untuk kebutuhan darurat, atau dana kebutuhan jangka pendek lainnya," kata Hasan, Selasa (19/1).

Dia pun meminta investor hendaknya tidak terlalu percaya diri dan berorientasi mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya dalam jangka pendek, secara instan. Hasan juga mau investor terus belajar dan meningkatkan pemahamannya untuk berinvestasi saham.

"Kami di BEI sudah menyediakan berbagai program dan sarana dalam melakukan edukasi kepada masyarakat dan investor, melalui kegiatan sekolah pasar modal, webinar, workshop, dan melalui media sosial BEI," ujar dia.

Hasan menyilakan masyarakat dan calon investor untuk memanfaatkan program dan sarana edukasi ini, ataupun program edukasi lainnya yang dilakukan anggota bursa.

"Saat ini sebetulnya sudah sangat banyak program edukasi yang baik dalam berinvestasi saham ini, yang dapat diakses secara mudah oleh masyarakat dan para investor kita," ucapnya.

Seperti diketahui, beberapa warganet mengaku membeli saham menggunakan pinjaman. Salah satunya mengatakan telah melakukan pinjaman online ke 10 aplikasi pinjol dan mendapatkan pinjaman Rp170 juta. Uang tersebut lalu digunakannya untuk membeli saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sebanyak 500 lot, yang kemudian sahamnya bergerak turun.

Sponsored

Investor lainnya mengakui membeli saham PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) menggunakan uang arisan dan titipan ibu-ibu PKK. Namun, portofolio sahamnya di KAEF turun hampir 25%.

Selain itu, salah satu warganet juga mengakui dirinya telah menggadaikan tanah dan BPKB mobil untuk membeli saham PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA). Hingga 18 Januari 2021, saham IRRA tercatat terus anjlok ke harga Rp2.790 per saham. 

Berita Lainnya
×
tekid