Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan, volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sangat terkendali, dengan menyentuh level di atas 6.000. Menurutnya, volatilitas yang terkendali ini tidak lepas dari peningkatan jumlah investor retail di pasar modal.
Wimboh menyebut, per 1 Juli 2021, terjadi peningkatan 93% jumlah investor menjadi 5,8 juta orang secara tahunan atau year on year/YoY. Peningkatan ini didominasi oleh investor retail dengan demografi usia di bawah 30 tahun.
"Ini memberikan optimisme ke pasar modal kita punya basis investor yang berkelanjutan," kata Wimboh dalam HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia, Selasa (10/8).
Dia melanjutkan, Indonesia juga patut bangga volatilitas di pasar modal senantiasa terjaga dengan baik. Terutama, untuk merespons berbagai sentimen dan fenomena di pasar.
Menurutnya, hal ini menunjukkan pendalaman basis pasar modal Indonesia, terutama investor.
OJK mencatat hingga saat ini dana dari investor nonresiden telah masuk sebesar Rp8,24 triliun secara tahunan. Kemudian, penghimpunan dana dari pasar modal Indonesia per 9 Agustus telah mencapai Rp118,03 triliun, yang sebagian berasal dari 27 emiten baru yang melakukan penawaran umum.
"Angka ini sudah hampir melebihi tahun lalu. Kami masih yakin, masih akan terus berkembang sampai akhir tahun, karena kami melihat ada 87 penawaran umum dalam pipeline yang nilainya Rp53,06 triliun per Agustus," ujar dia.
Ke depan, lanjut dia, pihaknya akan terus meningkatkan basis suplai, antara lain dengan mengakomodasi emiten dalam kategori new economy dan yang ramah lingkungan.