sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cerita peternak jangkrik soal potensi bisnis di masa depan

PT Biobug International memproduksi 9 ton tepung jangkrik per bulannya dari dua usahanya di Bali dan Thailand.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Senin, 31 Okt 2022 21:27 WIB
Cerita peternak jangkrik soal potensi bisnis di masa depan

PT Biobug International menjadi salah satu perusahaan yang memproduksi tepung jangkrik. Bisnis ini digeluti seiring besarnya permasalahan di sektor pertanian dan pangan, seperti keterbatasan lahan pertanian dan peternakan hingga ketersediaan air.

General Manager (GM) PT Biobug International, Agung Asmara, mengungkapkan, bisnis tepung jangkrik yang dijalaninya juga sejalan dengan rencana Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) soal pencarian sumber protein alternatif. Katanya, tepung jangkrik memiliki banyak kelebihan dan manfaat lantaran kaya nutrisinya, misalnya mengandung vitamin B12 yang tinggi; protein; kalsium; zat besi; omega 3, 6, dan 9; serta asam amino.

"Dari sisi peternakan, jangkrik ini tidak menyumbang pemanasan global karena pada peternakan jangkrik, kita tidak memerlukan lahan yang luas, bisa dilakukan di perkotaan; tidak berbau; penggunaan makan dan air yang minim; dan terutama adalah dapat membantu menurunkan efek gas rumah kaca," ucapnya dalam webinar Alinea Forum "Membedah Potensi Ekspor Tepung Jangkrik untuk Pangan", Senin (31/10).

Sejak berdiri pada 2019, PT Biobug International memiliki dua anak perusahaan sebagai lokasi peternakan jangkrik, yakni di Thailand dan Bali. Ini dilakukan lantaran Agung sejak awal telah menargetkan pasar ekspor sebagai tujuan penjualan tepung jangkrik. Hingga kini, produk-produknya telah menembus pasar Amerika Serikat (AS), Jepang, Korea Selatan, dan Inggris.

Usaha PT Biobug International di Bali berhasil memproduksi 2 ton tepung jangkrik per bulan, sedangkan di Thailand mencapai 7 ton/bulan. "Untuk produksi tepung jangkrik sebagai bahan pangan dan pakan, perbedaannya terletak dalam pemrosesannya," tambah Agung.

Tepung jangkrik produksi PT Biobug International baru ada di pasar mancanegara. Pangkalnya, masih dalam tahap pemeriksaan keamanan oleh pemerintah sebelum mendapat izin edar di pasar domestik.

"Ada beberapa regulasi di Indonesia yang kita tidak bisa memasarkannya. Perlu diuji dululah begitu. Tapi, kalau di luar sudah diterima," katanya.

Lebih jauh, Agung mengungkapkan, Thailand menjadi negara pesaing terberat dalam menembus pasar global tepung jangkrik. Pangkalnya, Thailand terbiasa mengonsumsi serangga sebagai makanan harian sehingga pemerintah setempat sudah lebih dahulu tegas dalam meregulasi industri pengolahan serangga.  

Sponsored

"Prospek ekspor tepung jangkrik ini ke depannya sangat besar. Namun, masyarakat masih perlu edukasi lebih lanjut, bahwa serangga memiliki nutrisi yang besar. Kami pun mengubah jangkrik dalam bentuk tepung supaya lebih mudah diterima masyarakat," pungkas Agung. 

Berita Lainnya
×
tekid