sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Curah hujan yang tinggi pengaruhi kualitas kopi nasional

Produksi kopi Indonesia mengalami fermentasi berlebih, sehingga mengalami tingkat kematangan yang jauh dari kata baik

 Atikah Rahmah
Atikah Rahmah Kamis, 20 Okt 2022 07:37 WIB
Curah hujan yang tinggi pengaruhi kualitas kopi nasional

Kondisi ekonomi global saat ini diambang batas krisis, bahkan ancaman resesi diprediksi akan merambat di waktu yang akan datang. Hal ini diperkuat dengan keadaan yang ada, seperti inflasi tinggi, fenomena strong dollar, krisis pangan, dan kondisi perang antara Rusia dan Ukraina yang kunjung tak reda. Tentunya, hal ini memengaruhi segala aspek kehidupan, salah satunya dalam sektor pangan, tak terkecuali bagi komoditas kopi. 

Global Coffee Expert Moelyono Soesilo menyebut, 2022 ini menjadi badai yang sempurna bagi komoditas kopi.

“Di 2022, meskipun para pelaku bisnis kopi berada di perahu yang berbeda, tetapi kita mengalami badai yang sama. Ekosistem kopi menghadapi masalah kualitas produksi kopi Indonesia, akibat faktor curah hujan yang tinggi. Isu kualitas kopi ini menjadi fokus utama sepanjang 2022. Alasan utamanya adalah produksi kopi Indonesia mengalami fermentasi berlebih, sehingga mengalami tingkat kematangan yang jauh dari kata baik,” ucapnya pada Coffee Market Outlook 2023, bertajuk ‘Challenge and Opportunity’ yang dipantau online, Rabu (19/10). 

Moelyono memberi contoh, pohon kopi tanggamus jumlahnya semakin berkurang serta tingkat produksi menurun drastis, sedangkan kopi lampung barat buahnya semakin mengecil dan intensitas hujan tinggi memengaruhi penurunan produktivitasnya. 

Sponsored

Akibatnya, produksi kopi nasional mengalami penurunan sebanyak 10% pada 2022. Menurut perkiraannya, pada 2023 produksi masih mengalami penurunan mencapai 10%-15%. Mengenai jumlah produksi nasional tahun ini, diperkirakan mencapai sekitar 12 juta karung, sementara di masa yang akan datang diperkirakan menurun 10 hingga 10,5 juta karung kopi berjenis robusta dan arabika.

Meski begitu, Moelyono menilai, produksi tersebut mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pasalnya, konsumsi kopi nasional mencapai 5-5,2 juta karung atau sekitar 300.000-312.000 ton per tahun. Menurutnya, hal ini semakin didukung karena kondisi mobilitas sekarang yang semakin tinggi.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid