sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dampak aksi 22 Mei pada rupiah dan IHSG hanya temporer

Aksi rusuh di Jakarta hanya berdampak sementara pada pasar modal dan keuangan.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 23 Mei 2019 12:28 WIB
Dampak aksi 22 Mei pada rupiah dan IHSG hanya temporer

Kerusuhan dan bentrokan yang mewarnai unjuk rasa memprotes hasil Pemilu 2019 di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, dan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat akan memengaruhi pasar modal dan keuangan. Namun demikian, dampaknya hanya sementara dan temporer.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif pada perdagangan sesi I Kamis hari ini (23/5). Pasca-aksi 22 Mei, IHSG justru ditutup menguat 89,94 poin (1,5%) ke 6.029,583. Perdagangan saham ditransaksikan 223.353 kali dengan nilai Rp4,6 triliun. Sebanyak 290 saham naik, 111 saham turun dan 110 saham stagnan.

Sementara, nilai tukar rupiah siang ini naik ke level Rp14.495 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah tercatat mengalami penguatan sejak dibuka pada level Rp14.525 per dolar AS.

Analis Valbury Sekuritas Suryo Narpati memperkirakan pengaruh tensi politik terhadap pasar mulai mereda. Begitu pula dengan kecemasan investor atas kondisi keamanan di Jakarta.

“Tetapi kendala bagi pergerakan IHSG pada perdagangan saham hari ini bisa terdampak akibat koreksi atas saham AS pada Rabu yang dapat berpengaruh bagi pasar Asia,” kata Suryo saat dihubungi Alinea.id dari Jakarta, Kamis (23/5).

Suryo melanjutkan, sentimen pasar yang variatif dari eksternal dan global akan mendorong IHSG bergerak mixed, tetapi bepeluang menguat.

Senada, analis Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan IHSG akan bergerak berpotensi menguat terbatas pada level 5.917-5.995. “Kami merekomendasikan wait and see sambil mulai bersiap membeli dengan volume kecil,” kata Nico.

Nico mengatakan, apabila situasi dan kondisi hari ini cukup kondusif, besar kemungkinan IHSG akan bergerak menguat. Sebab, menurut Nico, IHSG beberapa hari ini hanya menunggu saat yang tepat untuk kembali bangkit.

Sponsored

Ekonom Institute For Development of Economics and Finance Bhima Yudistira melihat situasi dan keamanan yang kembali kondusif akan membuat aktivitas perdagangan kembali normal.

"Tapi pagi ini asing masih catatkan jual bersih Rp135 miliar meski IHSG naik 1.36%. Kemungkinan besar IHSG ditopang kepercayaan investor domestik," ujar Bhima.

Bhima pun mengatakan dampak dari demonstrasi tanggal 22 Mei kemarin pada perdagangan hanya temporer. Bhima pun memprediksi rupiah akan berada di kisaran Rp14.400-Rp14.480 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini.

Berita Lainnya
×
tekid