sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

DPR setujui target pertumbuhan ekonomi 2019 turun jadi 5,2%

Target pertumbuhan ekonomi kurang dari asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Senin, 22 Jul 2019 16:15 WIB
DPR setujui target pertumbuhan ekonomi 2019 turun jadi 5,2%

Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah mengesahkan prognosis laporan realisasi APBN 2019. DPR menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 5,2% pada 2019.

Target pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi daripada realisasi pertumbuhan ekonomi semester I-2019, namun kurang dari asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar 5,3%. 

Anggota Banggar Fraksi PPP Iskandar Dzulkarnain mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,2% ditopang oleh kinerja perdagangan internasional yang diperkirakan membaik. 

Sementara, pertumbuhan investasi dan terjaganya stabilitas ekonomi makro diharapkan bisa mendorong perekonomian pada semester II-2019 di tengah risiko ketidakpastian ekonomi global. 

"Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi pada 2019, diperkirakan dapat mencapai 5,2%," kata Iskandar membacakan hasil keputusan prognosis semester II-2019 yang disetujui oleh Banggar, Senin (22/7). 

Lebih lanjut, Iskandar mengungkapkan, pada semester II-2019, laju inflasi diharapkan tetap dapat terjaga melalui kebijakan pengendalian harga pangan dan pengelolaan inflasi, komponen admistered price pada tingkat yang rendah. 

Pemerintah di tingkat pusat dan daerah bersama Bank Indonesia (BI) akan terus memperkuat koordinasi inflasi melalui kerangka Tim Pengendali Inflasi Nasional (TPIN). 

"Dengan demikian, tingkat inflasi sepanjang tahun 2019 tersebut diperkirakan masih dapat terkendali pada tingkat 3,1% (year on year), atau masih dalam sasaran inflasi nasional sebesar 3,5% plus minus 1%," tutur Iskandar. 

Sponsored

Pada semester II-2019, nilai tukar rupiah diperkirakan dapat dijaga lebih rendah dibandingkan dengan asumsi dalam APBN 2019 yang sebesar Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sampai 8 Juli tercatat pada level Rp14.155.

Lebih lanjut, Banggar ingin agar suku bunga SPN 3 bulan pada semester II-2019 akan lebih rendah dibandingkan semester  I-2019, yang sebesar 5,8%. 

"Penurunan (SPN 3 Bulan) tersebut dipengaruhi oleh meredanya ketidakpastian pasar keuangan global seiring dengan kebijakan The Fed yang cenderung melunak dengan menahan rencana kenaikan suku bunga atau bahkan ada kemungkinan penuurnan suku bunga seiring dengan kondisi perekonomian AS yang masih belum menunjukan perbaikan," ucap Iskandar. 

Sementara, pada semester II-2019, harga minyak mentah (Indonesia Crude Price/ICP) diperkirakan stabil pada kisaran rata-rata US$63 per barel, setara dengan realisasi pada semester I-2019.

"(ICP) masih melanjutkan tren penurunan harga meskipun OPEC bersepakat untuk melanjutkan pemangkasan produksi hingga Maret 2020. Sampai akhir tahun 2019 rata-rata ICP diperkiaran US$63 per barel," kata Iskandar. 

Sementara, lifting minya bumi diperkirakan sebesar 735.000 barel per hari, lebih rendah dari realisasi pada semester I-2019 yang sebesar 755.000 dan lebih rendah dari pagu APBN 2019 yang sebesar 775.000 per hari. 

Pada sektor lifting has bumi, pada semester II-2019 diperkirakan meningkat menjadi sebesar 1,09 juta barel setara minyak per hari. Naik tipis dari realisasi semester I-2019 yang mencapai 1,05 juta barel setara minyak per hari, lebih rendah dari asumsi 1,25 juta barel setara minyak per hari.

"Dengan demikian lifting minyak dan gas bumi sepanjang tahun 2019 diperkirakan akan mencapai 1,82 juta barel per hari, terdiri atas lifting minyak sebesar 54.000 barel per hari dan lifting has bumi sebesar 1,07 juta barel per hari," ucap Iskandar. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menyetujui laporan panja yang dibacakan Iskandar tersebut.
 

Berita Lainnya
×
tekid