sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dubes Jepang: Jepang telah diminta terus bantu proyek MRT

Peresmian MRT yang merupakan kereta bawah tanah pertama di Indonesia, merupakan tanda persahabatan antara Indonesia dan Jepang

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Minggu, 24 Mar 2019 13:29 WIB
Dubes Jepang: Jepang telah diminta terus bantu proyek MRT

Duta besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi berharap Moda Raya Terpadu (MRT) dapat menjadi simbol kota Jakarta dan Indonesia yang terus berkembang. 

"Kami menyakini sebagian dari kerja sama ini dapat menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta, sehingga diharapkan perekonomian Indonesia bisa lebih berkembang lagi," tutur Ishii di Jakarta Pusat, Minggu (24/3).

Ishii mengaku peresmian MRT yang merupakan kereta bawah tanah pertama di Indonesia ini, merupakan tanda persahabatan antara Indonesia dan Jepang.

"Peresmian MRT hari ini hanya titik awal bagi proyek awal kerja sama kedua negara. MRT fase kedua yang juga telah diselenggarakan," ujar Ishii.

Jepang akan bekerja sama dengan Indonesia untuk membangun jalur MRT timur-barat. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga telah menyampaikan keinginannya agar pihak Jepang selama 10 tahun ke depan dapat membantu melanjutkan proyek MRT dengan rute sepanjang 200 kilometer (km).

Selain memuji para kontraktor Jepang yang ikut menangani proyek MRT fase pertama tersebut, Ishii juga memuji kontraktor Indonesia yang turut menyumbang berkontribusi besar.

Vice Minister for Internasional Affairs, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Japan Shinohara Yasuhiro, menambahkan, MRT fase pertama sepanjang 16 km tersebut, pada awalnya menghabiskan sekitar satu jam, tetapi setelah peresmian MRT ini, waktu yang ditempuh bisa dipangkas hingga hanya 30 menit saja.

Kenyamanan MRT dan gerbong keretanya sama persis dengan MRT di Jepang. Adanya MRT ini diharapkan Indonesia, khususnya Jakarta juga bisa mengatasi masalah pencemaran lingkungan.

Sponsored

"Jepang juga dulu seperti Jakarta. Ada masalah seperti pencemaran lingkungan dan polusi suara, sehingga kami membangun transportasi umum untuk mengurangi penggunaan transportasi pribadi," kata Shinohara.

Berita Lainnya
×
tekid