Ekonomi Vietnam masih tangguh meski didera inflasi tinggi

Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun lalu, laju pertumbuhan ekonomi Vietnam tahun ini diprediksi bakal melambat. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Vietnam akan melambat menjadi 6,5% pada tahun 2019.

Ini menjadi pertumbuhan ekonomi terlambat sejak 10 tahun terakhir. Padahal, tahun lalu pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 7,1%. Melambatnya ekonomi Vietnam mencerminkan kondisi eksternal yang lemah. Selain juga faktor inflasi yang tahun ini diperkirakan mencapai 3,6%.

Inflasi tahun ini lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun lalu sebesar 3,5%. IMF memperkirakan tahun depan inflasi berpeluang makin besar, menjadi 3,8%. 

Ketegangan dan volatilitas perdagangan memengaruhi ekonomi Vietnam pada 2019. Namun demikian, IMF mencatat kondisi ekonomi Vietnam tetap tangguh.

Ekonomi yang tetap kuat ditopang pendapatan dan konsumsi kelas menengah. Juga tertopang oleh sektor pertanian yang tercermin dari hasil panen yang baik. Juga sokongan sektor manufaktur.

Meski tahun ini ekonomi Vietnam melambat, IMF yakin kondisi akan berbalik arah pada tahun 2020. Bahkan IMF menyebut momentum ekonomi yang kuat akan terjadi pada 2020. 

Hal ini didorong dengan biaya tenaga kerja yang kompetitif dan faktor fundamental kuat lainnya. Termasuk struktur perdagangan yang beragam, dan perjanjian perdagangan bebas yang mendorong reformasi. 

IMF memuji upaya Vietnam untuk memodernisasi lembaga-lembaga ekonominya dan meningkatkan tata pemerintahan yang baik. Meski begitu, IMF mendesak Vietnam untuk fokus pada penguatan undang-undang anti-korupsi dan meningkatkan pengawasan perusahaan-perusahaan milik negara.

Ekonomi yang kuat memberikan peluang bagi reformasi meningkatkan investasi. Pemerintah Vietnam juga disarankan untuk memangkas prosedur administrasi dan perizinan dan hambatan perdagangan.

Sumber : Reuters