sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

GoTo klaim semakin dekat menuju target profitabilitas

Ada peningkatan EBITDA yang disesuaikan sebesar 67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Hermansah
Hermansah Jumat, 28 Apr 2023 08:18 WIB
GoTo klaim semakin dekat menuju target profitabilitas

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), ekosistem digital terbesar di Indonesia, mengumumkan kinerja kuartal pertama 2023. Di mana EBITDA yang disesuaikan, tumbuh sebesar 67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp-1,6 triliun. Capaian ini didukung oleh kinerja kuat khususnya dari unit bisnis On-Demand Services dan E-Commerce. 

Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo menyampaikan, pada kuartal pertama 2023, perseroan terus melangkah menuju profitabilitas. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan EBITDA yang disesuaikan sebesar 67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan 49% dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Perseroan telah berada pada pertengahan jalan menuju target EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat. Fokus kami pada pelanggan setia yang profitabel serta kedisiplinan dalam pengelolaan beban, telah meningkatkan efisiensi secara signifikan, sekaligus memberikan sekilas gambaran prospek GoTo di masa depan. Gross transaction value atau nilai transaksi bruto (GTV), jangka pendek diperkirakan lebih moderat, sejalan dengan strategi Perseroan. Perseroan akan terus membangun infrastruktur ekosistem yang semakin solid untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan menuju profitabilitas dalam jangka panjang," jelas dia dalam keterangan resminya, Kamis (28/7).

Pada kuartal pertama 2023, perseroan terus meningkatkan monetisasi dan menerapkan penghematan beban usaha secara menyeluruh. Pendapatan bruto meningkat 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp6 triliun, sedangkan biaya insentif dan pemasaran turun sebesar Rp2,6 triliun atau 39% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Margin kontribusi Grup mencatatkan angka positif sebesar 0,4% sebagai persentase dari GTV, tumbuh pesat sebesar 224 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai Rp636 miliar. 

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo mengatakan, dengan tercapainya margin kontribusi positif keseluruhan grup pada kuartal ini, maka perseroan berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis. Hal ini didukung oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan serta rasionalisasi insentif secara konsisten.

"Pengelolaan beban operasional tetap secara cermat turut mendukung perseroan dalam langkahnya mencapai profitabilitas, dan secara signifikan telah mengurangi biaya operasional serta tingkat cash burn. Menjaga kedisiplinan dalam pengelolaan beban juga merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang perseroan, di mana basis biaya yang lebih rendah akan memberikan kami keleluasaan lebih besar untuk mengalokasikan modal demi percepatan pertumbuhan di masa depan," papar dia.

Posisi kas GoTo dan neraca keuangan tetap solid dengan jumlah kas dan setara kas sebesar Rp26,8 triliun dan fasilitas kredit sekitar Rp4,65 triliun, di mana Rp1,5 triliun telah digunakan per 31 Maret 2023. Itulah sebabnya, perseroan meyakini akan mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal.

Sponsored

Dengan terus memprioritaskan pelanggan setia, GoTo memperkirakan pertumbuhan GTV akan lebih moderat di kuartal kedua 2023. Pergeseran basis pelanggan ke arah pelanggan profitabel diiringi perampingan beban dan langkah efisiensi secara menyeluruh, diperkirakan dapat mendorong profitabilitas berkelanjutan secara jangka panjang, khususnya bersamaan dengan fokus perseroan mempercepat pertumbuhannya di masa yang akan datang. memanfaatkan ekosistem unik grup yang mencakup berbagai pilihan pembelanjaan konsumen, GoTo memperkirakan dapat mencatatkan pertumbuhan lanjutan secara lebih efisien. 

"Perseroan menetapkan pedoman kinerja sebagai berikut: mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan positif pada kuartal keempat 2023, EBITDA grup yang disesuaikan, untuk Tahun Buku 2023, dalam rentang Rp-5,3 hingga Rp-4,6 triliun," kata dia. 

Pedoman tersebut ditetapkan berdasarkan kondisi pasar pada saat ini dan mencerminkan estimasi pendahuluan Perseroan, yang secara keseluruhan bergantung pada berbagai ketidakpastian, termasuk yang terkait dengan inflasi serta dampak dari pandemi Covid-19.

Berita Lainnya
×
tekid