sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

HGU lahan IKN ditawar investor, Bahlil: Strategi tarik investasi

Para calon penanam modal mau hak guna usaha (HGU) lahan dua kali lipat lebih lama durasinya daripada tawaran 90 tahun.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Jumat, 02 Des 2022 20:13 WIB
HGU lahan IKN ditawar investor, Bahlil: Strategi tarik investasi

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengamini adanya revisi Undang-Undang (UU) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara karena adanya keinginan investor terkait lahan yang akan digunakan. Para calon penanam modal mau hak guna usaha (HGU) lahan dua kali lipat lebih lama durasinya daripada tawaran 90 tahun.

Menurut Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, revisi dengan alasan tersebut sangatlah masuk akal. Dalihnya, hal itu merupakan salah satu upaya tawar-menawar yang dilakukan negara dengan calon investor.

"Kita, kan, menawarkan hal yang menarik bagi investor. Nah, ini menjadi salah satu yang menarik, yang mungkin terkait dengan jangka waktu kepemilikan lahan," ujar Bahlil kepada wartawan usai menghadiri acara Rapimnas Kadin 2022 di Jakarta, Jumat (2/12).

Aksi tawar-menawar antara negara dan calon investor disebut tidak hanya di Indonesia. Hal serupa pernah terjadi di Singapura. Kata Bahlil, pada masa awal pembangunan, Singapura menawarkan HGU hingga 100 tahun lebih kepada para calon investor.

"Boleh, dong, investor nawar? Dan kita harus cari jalan keluar bersama-sama. Win-win solution-lah, negara dapat, pengusaha juga dapat," tutur Bahlil.

Lamanya HGU, menurut Bahlil, karena perbedaan pemasaran (marketing) suatu wilayah yang sedang dibangun dan yang sudah berkembang. Namun, penetapan durasi HGU atas lahan yang akan digunakan investor masih dalam tahap pembahasan oleh Bappenas selaku pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan IKN.

"Ini, kan, beda marketing antara wilayah yang sudah berkembang dan yang sedang dibangun. Jadi, strategi marketing-nya pun harus khusus agar investor mau tanam modal di IKN," ujarnya.

Lebih lanjut, terkait investor mana saja yang sudah masuk di IKN, Bahlil belum mau memberikan penjelasan secara perinci. Namun, dia membocorkan sedikit negara mana saja yang telah berinvestasi di IKN, antara lain, Uni Emirat Arab, China, Korea, dan beberapa negara Eropa yang totalnya sekitar Rp200 triliun-Rp300 triliun.

Sponsored

"Ini sebagian sudah berjalan pembangunannya, yang lainnya masih ditunggu perkembangannya. Sudah ada yang masuk, tapi saya enggak boleh ngomong angka yang kalau belum saya teken," tandas Bahlil.

Berita Lainnya
×
tekid