sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG anjlok terseret rupiah, waktunya borong saham?

Anjloknya Indeks harga saham gabungan (IHSG) akibat depresiasi rupiah membuat sejumlah saham lebih murah. Waktunya borong saham?

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 06 Sep 2018 05:44 WIB
IHSG anjlok terseret rupiah, waktunya borong saham?

Anjloknya Indeks harga saham gabungan (IHSG) akibat depresiasi rupiah membuat sejumlah saham lebih murah. Waktunya borong saham?

Pada perdagangan Rabu (5/9), IHSG terkoreksi tajam. Pelemahan rupiah masih mendorong investor menghindari bursa Tanah Air. IHSG ditutup dengan kehilangan 221,8 poin atau merosot 3,76% ke level 5.683,5. 

Sebanyak 411 saham melemah dan menyeret bursa turun, berbanding 32 yang masih mencatat kenaikan. Sedangkan 52 saham lainnya tak mengalami pergerakan harga. 

Seluruh sektor saham mengalami penurunan. Indeks barang konsumsi dan manufaktur turun lebih dari 4%. 

Mayoritas grup saham merosot lebih dari 3%. Hanya sektor agribisnis yang melemah 2,53%. Volume transaksi bursa mencapai 10,63 miliar saham, dengan nilai Rp8,74 triliun. 

Investor asing masih lebih banyak melakukan penjualan saham ketimbang membeli. Net sell di pasar reguler mencapai Rp892 miliar, sedangkan di pasar keseluruhan Rp877,36 miliar. 

Saham yang paling banyak dijual asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan net sell Rp250,9 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan net sell Rp156,3 miliar. 

Ekonom dari Institute for Development of Economics & Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan anjloknya IHSG masih dipengaruhi dengan masih panic sell off para investor.

Sponsored

Meski anjlok dan beberapa saham mengalami diskon yang cukup besar, Bhima menyebutkan saat ini bukan waktu yang cocok untuk membeli.

"Masih rentan koreksi (pergerakan IHSG), kasihan kalau disuruh beli. Nanti makin rugi," ungkapnya saat dihubungi Alinea.id, Rabu (5/9).

Sementara bagi investor yang mendapati sahamnya anjlok, Bhima menyarankan untuk tetap hold atau cut loss sebelum harga semakin parah. "Karena ekonomi global semakin enggak pasti dan semua investor main aset aman beli dollar AS dan yen," terangnya.

Dia belum bisa memerkirakan pelemahan IHSG hingga batas level berapa. Sebab, hingga saat ini, lantai bursa masih berpeluang volatile dengan perkiraan rentang IHSG pada Kamis (6/9) berada di level 5.500-5.640.

Berita Lainnya
×
tekid