Indonesia dan Uni Emirat Arab resmi luncurkan perjanjian IUAE-CEPA
Lutfi berharap melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-UEA dapat menciptakan lingkungan bisnis di banyak bidang.

Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) resmi meluncurkan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IUAE-CEPA).
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Muhammad Lutfi mengatakan, ingin meningkatkan hubungan bilateral dengan Uni Emirat Arab ke tingkat yang baru. IUAE-CEPA diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara melalui peningkatan akses pasar perdagangan barang, jasa, dan investasi.
“Sejak terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan UEA pada tahun 1976, kedua negara telah menjalin hubungan bilateral atas dasar saling menghormati di berbagai bidang selama 45 tahun terakhir,” ucap Lutfi dalam The Launching of The Negotiations for Indonesia-UAE CEPA, Kamis, (2/9).
Lutfi mengakui, belum ada peningkatan signifikan kinerja perdagangan bilateral dengan Uni Emirat Arab. Menurut data yang diperoleh Kementerian Perdagangan, dari 2019 hingga 2020, total volume perdagangan kedua negara turun hampir 20%.
"Hal ini perlu segera diselesaikan. Sebagai salah satu negara ASEAN dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, Indonesia merupakan mitra dagang strategis yang alami dan memberikan peluang yang luar biasa,” ucap Lutfi.
Lutfi berharap melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab dapat menciptakan lingkungan bisnis yang ramah di banyak bidang dan membantu perusahaan di kedua negara bertahan dari krisis pandemi Covid-19. Tentunya dalam kerja sama ini, pemerintah Indonesia akan memperlakukan mitranya dengan baik
"Dalam kemitraan ini, kami akan memperlakukan satu sama lain sebagai mitra yang baik atas dasar saling menghormati. Pada saat yang sama, kami akan mempertimbangkan kepekaan satu sama lain dan tingkat perkembangan yang berbeda dalam negosiasi," tutup Lutfi

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
DPD RI saat ini: Tak bertaji, tak diminati
Selasa, 28 Mar 2023 17:30 WIB
Kejahatan anak era kiwari: Dari pencurian hingga penganiayaan
Senin, 27 Mar 2023 06:38 WIB