sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IPCC siapkan capex sebesar Rp388 miliar

Direktur Utama IPCC Chiefy Adi Kusmargono mengatakan capex tersebut telah terserap sebesar 10% sepanjang kuartal I 2019.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 23 Mei 2019 09:31 WIB
IPCC siapkan capex sebesar Rp388 miliar

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) dari dana Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp338 miliar pada 2019 ini untuk menambah kapasitas dan ekspansi bisnis.

Direktur Utama IPCC Chiefy Adi Kusmargono mengatakan capex tersebut telah terserap sebesar 10% sepanjang kuartal I 2019.

“Salah satu belanja modal kami adalah pembangunan parkir vertikal yang menyerap Rp100 miliar sendiri,” ujar Chiefy di Cilincing, Jakarta, Rabu (22/5).

Pembangunan parkir vertikal tersebut, masih dalam evaluasi tahap akhir dan belum memulai groundbreaking. Kepastian pembangunan parkir vertikal itu baru bisa diketahui setelah lebaran. Pembangunan parkir vertikal ini dimaksudkan untuk mencegah penumpukan ekspor kendaraan.

“Ada penambahan kapasitas parkir sekitar 7,3 hektare. Untuk parkir vertikal 4 hektare, satu lantai 4 hektare,” kata Chiefy.

Untuk diketahui, IPCC mengelola lahan seluas 34,5 hektare dengan kapasitas 780.000 unit kendaraan per tahun. Lahan tersebut bukanlah milik IPCC, melainkan milik Pelindo II.

Pada 17 Desember 2018, IPCC dan Pelindo II menandatangani kesepakatan tentang sewa atas aset-aset berupa lahan dan Dermaga Pelindo II pada area Pelabuhan Tanjung Priok selama 15 tahun hingga 2032.

IPCC menargetkan di 2022 bisa mengelola lahan seluas 89,5 hektare dengan kapasitas 2,1 juta kendaraan.

Sponsored

Sementara itu, untuk target laba 2019, Chiefy menargetkan pertumbuhan sebesar 30% bisa tercapai pada tahun ini. Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp49,03 miliar sepanjang kuartal I 2019 atau naik 28,34% dari tahun sebelumnya Rp38,23 miliar di kuartal yang sama.

Kinerja kuartal I ini sebagian besar didongkrak oleh kinerja ekspor kendaraan bermobil yang meningkat.

“Triwulan satu ekspor 85%, kemudian impor 15%. Jauh lebih baik kalau dibandingkan dengan triwulan yang sama 2018, ketika ekspor cuma 48%, impor 52%,” kata Chiefy.

Berita Lainnya
×
tekid