sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jawa Timur kembali jalin misi dagang dengan Kepulauan Riau

Ini merupakan kerja sama kali ketiga setelah 2016 dan 2018.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Sabtu, 01 Mei 2021 08:49 WIB
Jawa Timur kembali jalin misi dagang dengan Kepulauan Riau

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) kembali mengadakan misi dagang dengan Kepulauan Riau (Kepri). Ini merupakan kerja sama kali ketiga setelah 2016 dan 2018.

Sinergi tersebut diikat melalui penandatanganan kerja sama perdagangan antara Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Kota Batam, Jumat (30/4). Harapannya, memperkuat kapasitas para pelaku usaha kedua daerah.

Selain ikhtiar membangun silaturahmi, kerja sama tersebut memperkuat sinergitas antarpengusaha. "Apalagi Kepri termasuk daerah perlintasan yang berbatasan dengan Vietnam, Malaysia, dan Singapura," ujar Khofifah saat memberikan sambutan.

Menurutnya, kerja sama itu diikuti pelatihan vokasional selain konektivitas yang sudah terbangun dalam perdagangan ini. Terlebih Jatim memberikan perhatian lebih terhadap aspek tersebut.

Karenanya, Khofifah mendorong Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kepri berkunjung ke Jatim karena siap membangun kerja sama pelatihan vokasional, terutama dalam pengembangan industri kreatif. Ini tecermin dengan ditetapkannya Jatim bersama Jawa Barat (Jabar) sebagai universitas perusahaan (coorporate university).

Jatim, klaim bekas Menteri Sosial itu, Pemprov Jatim terus berusaha meningkatkan sumber daya manusia aparatur sipil negara (SDM ASN) yang unggul dan profesional. Dalihnya, produktivitas capaian kinerja abdi negara merupakan bagian yang penting sehingga rupiah yang dibelanjakan bisa terukur capaiannya dan manfaatnya dirasakan masyarakat.

"Coorporate university bagi Pemprov Jawa Timur tidak hanya sekadar menjadi pintu masuk  peningkatan profesionalisme serta keunggulan ASN Pemprov Jatim, tetapi juga ASN di kabupaten/kota di Jawa Timur. Selain itu Pemprov Jatim juga siap menjadi mitra Badan Pengembangan SDM (BPSDM) ASN di provinsi-provinsi di Indonesia," paparnya.

Pada kesempatan sama, Ansar menerangkan, 96% wilayah Kepri adalah lautan dan menjadi salah satu provinsi terluar. Meski demikian, pernah mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi hingga 7,2%, melebihi tingkat nasional, pada 2017.

Sponsored

Sayangnya, pertumbuhan ekonomi Kepri sempat terkontraksi sampai minus 6% pada awal pandemi Covid-19. Saat ini, perlahan tumbuh meski masih minus 3,8%. "Kita optimistis akhir tahun 2021 bisa mencapai 3,5 sampai 5,6%," katanya, menukil situs web Pemprov Jatim.

Untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, sambung Ansar, Kepri mendorong pengembangan daerah sesuai potensi masing-masing. Kota Batam, misalnya, akan dikembangkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK), industri galangan kapal, jasa pelabuhan, pergudangan dan logistik, pariwisata, ekonomi kreatif, serta elektronik.

Dia menambahkan, angka perdagangan Kepri dan Jatim pada 2020, khusus dari Batam, mencapai sekitar Rp565,585 miliar. Adapun perdagangan sebaliknya mencapai Rp6,8 triliun. "Kerja sama perdagangan tersebut terdiri dari pipa, crud palm oil, elektronik, bisnis hewan, dan tumbuhan."

Pada misi dagang ke Kota Batam kali ini melibatkan 135 pelaku usaha. Sebanyak 20 di antaranya pelaku usaha fasilitasi asal Jatim, 15 pelaku usaha mandiri atau binaan organisasi perangkat daerah (OPD) Jatim, dan 100 pelaku usaha dari Kepri.

Berita Lainnya
×
tekid