sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jual saham Inter Milan, Erick Thohir bantah beli VIVA

Pemilik PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) Erick Thohir membantah telah membeli saham PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) dari dana hasil jual Inter.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 31 Jan 2019 20:06 WIB
Jual saham Inter Milan, Erick Thohir bantah beli VIVA

Pemilik PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) Erick Thohir membantah telah membeli saham PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) dari dana hasil penjualan Inter Milan.

Erick menjelaskan, dirinya tidak ikut menjadi pemegang saham di VIVA. Dia hanya mengempit saham PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) yang memiliki stasiun televisi ANTV, anak usaha VIVA Group. 

"VIVA kan saya enggak ada ikutan, saya kan di ANTV sebagai Direktur Utama dan punya saham di ANTV. Di VIVA saya enggak punya, kan sudah enggak menjabat apa-apa di VIVA," kata Erick saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (31/1). 

Menurut Erick, isu yang beredar tersebut merupakan spekulasi. Sama halnya ketika harga saham Mahaka Media naik beberapa waktu lalu saat dirinya ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. 

"Enggak ada apa-apa kok. Ini kan spekulasi saja, tetapi ingat jangan juga disambungkan politis dan bisnis, karena ada masanya Erick Thohir juga ingin kembali ke dunia usaha," jelasnya.

Pada perdagangan Kamis (31/1), saham VIVA ditutup merosot 7,1% sebesar 13 poin ke level Rp170 per lembar. Saham VIVA sempat melejit 39% dari Rp129 per lembar pada 3 Januari menjadi Rp180 pada 30 Januari.

Erick memang melepas 31,05% saham Inter Milan kepada perusahaan investasi yang berbasis di Hong Kong, Lion Rock Capital. Adapun, dari penjualan ini dia memperoleh dana segar senilai 150 juta euro atau sekitar Rp2,4 triliun.

Erick Thohir saat ditemui di BEI (Foto: Eka Setiyaningsih/Alinea.id)

Sponsored

Rindu bisnis

Pada September tahun lalu, pengusaha Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dengan demikian, Erick harus absen dari dunia usaha.

Meski baru absen kurang lebih empat bulan, Erick Thohir mengaku rindu menjadi pengusaha. Pasalnya, sebelum terpilih menjadi Ketua TKN dirinya juga sempat absen dari dunia usaha lantaran menjabat sebagai Ketua panitia pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) pertengehan tahun lalu.

"Makanya ingin cepat April berlalu. Saya sangat ingin segera kembali ke dunia usaha. Karena sudah tiga tahun enggak dagang. Habis Asian Games terus kena tugas," ujarnya.

Pemilik Mahaka Media itu menilai, saat menjalankan mandat tersebut, banyak peluang bisnis yang muncul saat ini. Peluang itu muncul setelah maraknya pembangunan infrastruktur.

Salah satu peluang yang sudah didapat dari perusahaannya berkat adanya MRT Jakarta. Erick mengatakan salah satu perusahaan Mahaka Group diberi kesempatan mengelola billboard MRT Jakarta.

"Tapi itu melalui tender ya, dari 40 perusahaan, kemudian 16 perusahaan, lalu jadi delapan, akhirnya kami yang terpilih. Tendernya itu dari tahun kemarin, tidak ada hubunganya juga dengan TKN," tambahnya.

Menurutnya, dengan banyaknya infrastruktur dasar yang telah dibangun pemerintah saat ini, merupakan peluang buat perusahaannya. Sebab, dengan banyaknya bandara maupun pelabuhan baru, maka peluang bisnis billboard juga terbuka lebar.

Erick mengatakan, seiring adanya regulasi pemerintah provinsi DKI Jakarta yang mengatur billboard sudah diarahkan ke digital dan berbasis panel LED, ia melihat hal itu sebagai peluang baru bagi bisnis billboard digital

Saat ini, lanjutnya, pemerintah juga tengah berupaya menghadirkan internet di seluruh titik di Indonesia. Hal itu juga dinilai menjadi peluang bagi bisnis olah raganya. Dengan begitu pihaknya akan semakin mudah untuk menyiapkan konten olahraga dengan siaran langsung.

"Karena saya bisnis olah raga, kontennya harus ditonton live. Karena itu sekarang di Grup Mahaka, kita akan bangun konten olah raga melalui koneksi ini. Dengan konektivitas ini merupakan opportunity buat saya," jelas Erick. 

Selain itu, Erick juga akan mengembangkan bisnis baru menyikapi perubahan lanskap industri media. Erik membeberkan, tahun ini Mahaka Group bakal merilis layanan musik berbayar seperti Spotify versi Indonesia. 

"Saya juga di industri radio melakukan hal yang sama, kita launching yang namanya Noise sebentar lagi, bagaimana bisa beli lagu, dengar lagu seperti Spotify, tapi versi Indonesia," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid