close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
dok PT Madusari Murni Indah Tbk
icon caption
dok PT Madusari Murni Indah Tbk
Bisnis
Kamis, 30 Agustus 2018 14:49

Kapasitas produksi Madusari Murni sudah hampir 100%

Kapasitas pabrik sudah hampir 100% sehingga pertumbuhan pendapatan cenderung terbatas.
swipe

PT Madusari Murni Indah Tbk. (MOLI) telah mempersiapkan berbagai strategi untuk menggenjot pendapatan. Apalagi, kapasitas pabrik sudah hampir 100% sehingga pertumbuhan pendapatan cenderung terbatas.

"Kapasitas kami sudah mentok. Selain mencari laba dari selisih kurs, kami juga akan melakukan efisiensi," kata  Direktur Keuangan MOLI Yonky Saputra Sim, di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (30/8).

Meski laba perusahaan di semester I-2018 naik 12%, tetapi sebenarnya pendapatan MOLI hanya naik tipis yakni, sebesar 2%. Itu karena selisih kurs yang tinggi mengingat separuh pendapatan perusahaan berasal dari pasar ekspor.

Tidak signifikannya pertumbuhan pendapatan tersebut disebabkan kapasitas produksi perseroan sudah mentok di angka 80 juta liter per tahun. Padahal, Direktur Utama Madusari Murni Indah Arief Goenadibrata mengatakan, pangsa ekspor masih sangat positif.

“Kami ekspor ke Vietnam, Filipina dan negara-negara dekat lainnya. Pertumbuhanan ekspor dobel digit. Banyak customer kami yang mengorder," ungkap Arief.

Pasar terbesar ethanol adalah industri kosmetik. Selain itu, ada pula permintaan untuk farmasi, industri rokok, hingga bahan campuran untuk pembuatan tinta.

Madusari memang sedang berencana meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun pabrik. Tetapi, pabrik ini baru beroperasi di akhir 2019. Jika sudah beroperasi, perusahaan menargetkan kenaikan pendapatan hingga 50%.

Hingga akhir 2018, perusahaan produsen ethanol ini membidik kenaikan pendapatan 3%-4% menjadi Rp 1,1 triliun-Rp1,2 triliun. Madusari berharap bisa mencatatkan kenaikan laba 30% dengan strategi yang sudah direncanakan perusahaan ini.

Hingga Maret 2018, perusahaan telah meraup laba komprehensif sebesar Rp31,04 miliar atau tumbuh 71,79% year on year (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp18,07 miliar. 

Laba tersebut didapatkan dari pendapatan bersih sebesar Rp277,53 miliar, naik sekitar 2% dari dari tahun lalu sebesar Rp271,72 miliar. Sedangkan sepanjang 2017 lalu, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,13 triliun.
 

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan