sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemendag dan idEA optimistis transaksi Harbolnas 2022 naik

Pada 2021, penjualan keseluruhan menjadi Rp18,1 triliun atau naik 56% (yoy) dibandingkan tahun 2020.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Kamis, 08 Des 2022 12:51 WIB
Kemendag dan idEA optimistis transaksi Harbolnas 2022 naik

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga, menyampaikan, perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia terus tumbuh positif. Sehingga, memberikan capaian tinggi dalam Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2022.

Dalam laporannya, Bima mengatakan, sebanyak 108 e-commerce sudah terdaftar dalam program Harbolnas 2022 hingga hari ini (Kamis, 8/12). Kegiatan tersebut diharapkan mengalami kenaikan transaksi lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

"Harbolnas memperkirakan akan ada kenaikan transaksi dibanding tahun lalu. Di tahun 2021, transaksi telah mencapai Rp18,1 triliun untuk all product dan Rp8,1 triliun untuk local product," kata Bima dalam acara "Kick Off Hari Belanja Online Nasional 2022", Kamis (8/12).

Harbolnas, sambung Bima, akan diselenggarakan serempak di seluruh Indonesia pada 12 Desember (12.12). Program yang sudah dilaksanakan secara rutin sejak 11 tahun silam ini bakal digelar selama tiga hari sejak 11 Desember.

Seluruh e-commerce akan memberikan diskon besar dan promo dalam Harbolnas. "Diwajibkan memberi promo dasar 30%, kemudian ditambah subsidi diskon dari penyelenggara," ucap Bima. "idEA optimis Harbolnas 2022 akan bisa mencapai target 70% produk lokal."

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, memberikan dukungan penuh kepada seluruh UMKM dan e-commerce yang terlibat dalam Harbolnas 2022. Dia menegaskan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen membantu seluruh UMKM dalam menjalankan usahanya, baik secara online maupun offline.

"Kementerian Perdagangan ini tugasnya membantu UMKM menjalankan usahanya, baik online atau offline, untuk bisa memperoleh omzet yang lebih banyak, kenapa? Karena kalau usahanya tambah kaya, tambah untung, tambah banyak, agar nanti bayar pajak. Kalau rugi, kita gagal. Tapi, kalau untungnya banyak, artinya pemerintah berhasil," tuturnya.

Zulhas, sapaannya, pun memastikan seluruh stakeholder, baik di pusat maupun daerah, akan bersama-sama membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya.

Sponsored

Di sisi lain, Mendag melaporkan, terjadi kenaikan penjualan, baik secara keseluruhan maupun produk lokal, dalam negeri saat Harbolnas di tiap tahunnya. Pada 2018, penjualan keseluruhan mencapai Rp6,8 triliun dan produk lokal hanya Rp3,1 triliun.

Pada 2021, penjualan keseluruhan menjadi Rp18,1 triliun atau naik 56% (yoy) dibandingkan tahun 2020. Sementara itu, penjualan produk lokal Rp8,5 triliun.

Zulhas lantas mengingatkan pentingnya memperkuat pasar ekspor Indonesia dengan melakukan kolaborasi bersama sejumlah negara. Dengan demikian, produk dalam negeri bakal semakin dikenal dunia dan memiliki pasar yang lebih luas.

Dirinya menyebut, Kemendag telah membuat toll way untuk melakukan ekspor, yaitu dengan melakukan perjanjian antarnegara. "Tidak mudah, tapi peluangnya lebih besar, seperti Asia Selatan, India, Bangladesh, Timur Tengah, Afrika, Asia Tengah, Eropa Timur."

Berita Lainnya
×
tekid