sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenperin usulkan pinjaman lunak Rp22 triliun untuk IKM

Sebanyak 987.000 IKM di seluruh Indonesia saat ini terdampak oleh pandemi Covid-19 dan membutuhkan bantuan pinjaman lunak. 

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 28 Apr 2020 20:18 WIB
Kemenperin usulkan pinjaman lunak Rp22 triliun untuk IKM

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan pemberian pinjaman lunak senilai Rp22 triliun untuk bantuan bahan baku bagi industri kecil menengah (IKM) yang terdampak Covid-19.

Usulan tersebut telah disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ke Menteri Koordirnator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Direktur Jenderal (Dirjen) IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan sebanyak 987.000 IKM di seluruh Indonesia saat ini terdampak oleh pandemi Covid-19 dan membutuhkan bantuan pinjaman lunak. 

Bantuan tersebut, kata Gati, akan digunakan untuk memperoleh bahan baku yang sumbernya terbatas dan harganya mahal.

"Mereka (IKM) tak bisa berkompetisi dengan industri besar untuk perolehan bahan baku. Makanya mereka minta bantuan pinjaman lunak, dalam artian tak dibebaskan, tetapi bunganya 0%," ujar Gati saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (28/4).

Selain itu, lanjut Gati, Kemenperin juga mengusulkan dana restrukturisasi IKM sebesar Rp4,95 triliun dengan pinjaman lunak dengan bunga 0%.

Gati melanjutkan, selama pandemi Covid-19 ini, rata-rata penjualan IKM mengalami penurunan hingga 90%. Hal ini terjadi karena tak ada pasar yang menyerap barang produksi IKM.

"Kami bantu mereka memasarkan, tapi yang jadi masalah siapa yang akan beli? Karena barang yang akan diserap oleh pasar saat ini adalah masker, APD, kemudian makanan dan minuman," kata Gati.

Sponsored

Sebagai informasi, jumlah unit usaha IKMA tahun 2019 sebesar 4,6 juta unit, dari 3,6 juta unit di tahun 2015. IKMA juga merupakan industri yang cukup banyak menyerap tenaga kerja. Total tenaga kerja IKMA di tahun 2019 berada pada angka 10,8 juta orang, dengan nilai produksi lebih dari Rp1 triliun di tahun 2019.

Berita Lainnya
×
tekid