Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, menargetkan, peningkatan kontribusi PMI terhadap devisa negara. Berbagai strategi pun dilakukan pemerintah untuk merealisasikan itu. Di antaranya dengan membuka pasar baru, meningkatkan keterampilan PMI, serta memperbaiki tata kelola penempatan.
“Ini adalah usaha bersama. Dengan dukungan anggaran yang memadai dan kerja sama yang baik, kami optimis dapat memberikan pelayanan terbaik bagi para PMI sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (22/1).
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) merilis, devisa negara dari PMI mencapai USD14,2 miliar di sepanjang 2023. Nilai ini, setara Rp230,6 triliun dengan asumsi kurs Rp16.243 atau capaian itu sekitar 10% dari total cadangan devisa Indonesia.
Pada kesempatan itu, Deputi Gubernur BI Juda Agung menjelaskan kontribusi yang diberikan PMI terhadap cadangan devisa merupakan terbesar kedua setelah ekspor migas. Diketahui juga bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2024 mencapai US$136,2 miliar.
"Tidak lengkap jika tidak ada data mengenai devisa dari para pekerja migran karena jumlahnya sangat besar. Kalau di dalam data BI USD14,2 miliar," kata Juda Agung dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Bank Indonesia dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Gedung BI Thamrin, Jakarta, Jumat (31/5/2024).